Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBN Indonesia Kembali Dilirik Asing, Ini Sentimen Pendukungnya

Masuknya dana asing ke SBN Indonesia disebabkan oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury dan pelemahan indeks dolar AS.
Masuknya dana asing ke SBN Indonesia disebabkan oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury dan pelemahan indeks dolar AS. /Antara-Prasetyo Utomo
Masuknya dana asing ke SBN Indonesia disebabkan oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury dan pelemahan indeks dolar AS. /Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Melunaknya sikap The Fed dan kondisi ekonomi domestik yang kondusif menjadi penopang naiknya tingkat kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Tren masuknya aliran dana asing ini juga masih berpotensi berlanjut hingga tahun depan.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto memaparkan inflow asing ke pasar SBN Indonesia mulai terjadi selama sebulan belakangan. Masuknya dana asing disebabkan oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury dan pelemahan indeks dolar AS.

“Pemicu pelemahan tersebut adalah tren inflasi AS yang mulai turun dan ada ekspektasi The Fed akan lebih gradual dalam menaikkan suku bunganya,” kata Handy saat dihubungi, Kamis (8/12/2022).

Sentimen ekonomi domestik yang positif turut berperan dalam meningkatkan daya tarik SUN Indonesia ke pasar asing. Menurut Handy hal ini terindikasi pada data – data ekonomi yang positif seperti indeks manufaktur di level ekspansif, terkendalinya inflasi, konsolidasi fiskal yang optimal, serta neraca perdagangan yang masih solid.

Selain itu, faktor pasokan SBN yang sudah tidak ada tambahan hingga akhir tahun akan memberikan dukungan untuk pasar obligasi.

Secara terpisah, Chief Investment Officer STAR AM Susanto Chandra menambahkan tren pelemahan rupiah yang diikuti dengan peningkatan suku bunga domestik memicu kenaikan kepemilikan asing pada SUN Indonesia.

Susanto memprediksi apabila The Fed telah memberikan tanda-tanda menghentikan peningkatan suku bunga, potensi inflow ke Indonesia dapat terus berlanjut.

“Sementara itu, dari dalam negeri laju pertumbuhan inflasi dan pergerakan nilai tukar rupiah juga akan menjadi perhatian investor asing sebelum memilih masuk ke SUN Indonesia,” kata Susanto.

Sementara itu, Handy memprediksi potensi inflow asing ke pasar SBN Indonesia masih dapat berlanjut setidaknya hingga awal tahun depan. Ekspektasi laju kenaikan suku bunga The Fed yang lebih bertahap dinilai akan mempengaruhi minat investor asing untuk masuk ke obligasi emerging market seperti Indonesia.

“Kecuali ke depannya kenaikan agresif suku bunga The Fed terus berlanjut dan potensi hard landing ekonomi global yang bisa memicu risk-off sentiment ke negara - negara berkembang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper