Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Jadi Pemegang Surat Utang Korporasi Terbesar Tahun Ini

Industri reksa dana menginvestasikan Rp144,12 triliun dananya atau 48 persen dari total Rp300,53 triliun ke surat utang korporasi.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Industri reksa dana menjadi institusi pemegang surat utang korporasi terbesar sepanjang tahun 2022.

Berdasarkan data yang diolah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per Agustus 2022, industri reksa dana menginvestasikan Rp144,12 triliun dananya atau 48 persen dari total Rp300,53 triliun ke surat utang korporasi.

Reksa dana juga memegang porsi investasi terhadap outstanding obligasi korporasi terbesar dengan rasio 28,2 persen.

Sementara itu, industri dana pensiun menginvestasikan Rp63,45 persen dananya ke obligasi korporasi. Jumlah tersebut mencakup 19,5 persen dari total dana kelolaan institusi ini sebanyak Rp324,87 triliun.

Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan memegang Rp96,65 triliun obligasi korporasi dari total dana Rp619,75 triliun. Adapun, asuransi menginvestasikan Rp90,29 triliun atau 11,8 persen dari total Rp767,94 triliun dananya ke surat utang korporasi.

Kemudian, institusi perbankan dengan total dana kelolaan terbesar, Rp3.135,92 triliun, menaruh dana di instrumen ini sebanyak Rp100,85 triliun. Angka tersebut hanya mencakup 3,2 persen dari total dana kelolaan perbankan.

Sebelumnya, Ekonom Pefindo Suhindarto memperkirakan emisi obligasi korporasi di tahun 2023 tidak akan berubah signifikan dibandingkan dengan tahun 2022. Meski demikian, Pefindo memprediksi jumlah emisi surat utang perusahaan akan lebih rendah pada 2023.

Suhindarto mengatakan Pefindo belum mengeluarkan proyeksi detail terkait penerbitan obligasi korporasi di tahun 2023. Ia mengatakan, nilai penerbitan tidak akan berbeda jauh dengan jumlah jatuh tempo surat utang korporasi pada 2023 sebesar Rp126,3 triliun.

Salah satu sentimen yang akan mempengaruhi semarak obligasi korporasi di tahun 2023 adalah sikap perusahaan yang cenderung wait and see mendekati pemilu 2024. Suhindarto mengatakan, secara historis penerbitan obligasi korporasi akan sedikit menurun ketika pemilu diadakan untuk memilih presiden baru.

Penerbitan obligasi korporasi cenderung turun ketika pemilu dilakukan tanpa petahana, dan meningkat ketika petahana menang dalam pemilu kedua,” jelasnya.

Institusi pemegang obligasi korporasiDana kelolaan (Rp triliun)Investasi ke obligasi korporasi (Rp triliun)Rasio investasi thd dana kelolaanPorsi investasi thd outstanding obligasi korporasi
Bank3.135,92100,853,20%19,70%
Asuransi767,9490,2911,80%17,70%
BPJS (Ketenagakerjaan & Kesehatan)619,7596,6515,60%18,90%
Reksa Dana300,53144,1248%28,20%
Dana Pensiun324,8763,4519,50%12,40%
AsingNA15,2NA3%
Total5.149,01510,8198,10%100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper