Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham Tetap Atraktif Tahun Depan, Ini Sentimen Pendukungnya

Prospek pasar reksa dana saham masih cukup positif pada tahun depan seiring dengan positifnya fundamental ekonomi.
Prospek pasar reksa dana saham masih cukup positif pada tahun depan seiring dengan positifnya fundamental ekonomi.
Prospek pasar reksa dana saham masih cukup positif pada tahun depan seiring dengan positifnya fundamental ekonomi.

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar reksa dana saham masih akan menarik dicermati pada tahun depan. Meski demikian, investor tetap perlu memperhatikan sentimen dan kondisi pasar secara seksama sebelum masuk ke instrumen ini.

Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan, prospek pasar reksa dana saham masih cukup positif pada tahun depan. Ia memaparkan, salah satu faktor pendukung outlook ini adalah surplus komoditas yang masih akan dinikmati Indonesia pada 2023.

“Menurut saya, surplus komoditas ini terutama akan menguntungkan Indonesia jika konflik Rusia-Ukraina terus berlanjut,” jelasnya belum lama ini.

Sentimen pendukung lain adalah optimalnya kondisi fiskal Indonesia, yang terlihat dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dari APBN yang masih surplus. Menurut Antony, kondisi ini memungkinkan pemerintah melakukan belanja fiskal jika ada ancaman terhadap ekonomi domestik.

Ia menambahkan, sentimen gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 juga mulai akan dirasakan pada tahun depan. Antony memaparkan, perputaran uang dari rangkaian kegiatan Pemilu akan meningkatkan konsumsi masyarakat sepanjang tahun 2023.

“Biasanya setahun sebelum pemilu memang perputaran uangnya cukup besar, ini akan berimbas bagus buat ekonomi Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto memprediksi reksa dana saham masih akan bergerak fluktuatif pada tahun 2023 mendatang. Menurutnya, pasar reksa dana saham akan dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten dan kelanjutan program hilirisasi industri yang dilakukan pemerintah.

Selain itu, pasar juga akan mencermati tren suku bunga global dan di Indonesia. Rudiyanto mengatakan, kebijakan suku bunga berpeluang menurun pada tahun depan seiring dengan antisipasi resesi dan laju inflasi yang sudah mulai melambat.

“Jika penurunan suku bunga terealisasi, ini bisa menjadi sentimen yang positif,” jelas Rudiyanto saat dihubungi, Senin (5/12/2022).

Seiring dengan hal tersebut, Rudiyanto menyarankan investor untuk terus mencermati kondisi pasar yang ada sebelum masuk ke reksa dana saham. Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi alokasi aset sesuai dengan profil dan horizon investasi masing – masing pemilik dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper