Bisnis.com, JAKARTA – Prospek calon emiten untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) tahun depan masih cerah meskipun dibayangi beragam sentimen perlambatan ekonomi global.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan bahwa prospek IPO sejalan dengan tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan yang masih berlangsung.
“Kita optimistis karena indeks masih tetap naik, dengan tren indeks naik, tren untuk IPO masih besar, jadi IPO tahun depan masih cukup prospektif,” ungkapnya dalam konferensi pers Mirae Asset Sekuritas Market Outlook 2023, Selasa (6/12/2022).
Adapun, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG masih bisa bertumbuh tahun depan di kisaran 6.800-8.650 sepanjang 2023. Kenaikan IHSG dengan asumsi bahwa harga komoditas masih terus naik terutama pada harga CPO dan batu bara.
“Namun, ada beberapa risiko yang bisa menekan IHSG di antaranya jika harga komoditas anjlok, atau pertumbuhan pendapatan 2023 lebih lemah dari perkiraaan serta tingginya aliran dana asing yang keluar dari equity Indonesia,” jelasnya.
Adapun, beberapa sektor pilihan Mirae Asset Sekuritas pada 2023 adalah sektor non siklikal dan finansial.
Baca Juga
“Marjin laba sektor ini diperkirakan akan berkembang sebagai dampak dari peningkatan penjualan ketika harga-harga barang mulai kembali normal. Kemudian, untuk perbankan, pada 2023 diperkirakan pertumbuhan kredit akan tetap tinggi,” jelasnya.