Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki akhir tahun, pasar modal menantikan fenomena kenaikan kinerja saham di bulan Desember atau window dressing. Momentum ini diperkirakan dapat memberikan efek positif ke kinerja reksa dana.
Artis dan Praktisi Investasi sekaligus Senior Vice President Schroders Investment Management Indonesia Adrian Maulana mengatakan reksa dana juga akan menikmati aksi window dressing di pasar modal.
Dia menjelaskan, window dressing terjadi di akhir tahun karena perusahaan-perusahaan berupaya mempercantik kinerja, agar mendapatkan kepercayaan dari investor. Begitu juga dengan Manajer Investasi (MI) yang akan berusaha memperbaiki kinerja portofolionya pada akhir tahun.
"MI akan berusaha mempercantik performa supaya saat tutup buku punya performa yang optimal," kata Adrian dalam Indo Premier Festifund 2022, Sabtu (3/12/2022).
Menurutnya, jika kinerja reksa dana bisa di atas kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 6,66 persen, maka kinerja reksa dana tersebut bisa dikatakan outperform atau melebihi benchmark-nya.
Kinerja reksa dana yang outperform ini memudahkan MI untuk menawarkan produknya kembali pada tahun depan ke investor.
Baca Juga
Dengan katalis window dressing tersebut, Adrian pun optimistis kinerja pasar modal dapat tumbuh positif di bulan Desember ini.
"Di bulan desember, pasar modal itu hanya satu kali mencatatkan kinerja negatif, di tahun 2000. Selebihnya tidak pernah minus," ujar dia.