Bisnis.com, JAKARTA – Manajer Investasi (MI) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan dana kelolaan (asset under management) reksa dana pada tahun 2023, setelah cenderung menurun sepanjang 2022.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (30/11/2022), jumlah dana kelolaan industri reksa dana hingga Oktober 2022 sebesar Rp521,96 triliun. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan catatan pada September 2022 senilai Rp533,92 triliun.
Jumlah dana kelolaan juga lebih rendah dibandingkan dengan perolehan pada awal tahun ini. Tercatat, dana kelolaan reksa dana di bulan Januari 2022 adalah senilai 574,63 triliun.
Meski cenderung melemah, Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) masih optimistis dapat membukukan pertumbuhan dana kelolaan tahun depan. CEO Batavia Prosperindo Lilis Setiadi mengatakan hingga akhir Oktober 2022 pihaknya memiliki dana kelolaan sekitar Rp42 triliun.
Secara rinci, 41,5 persen dana kelolaan perusahaan berada di pasar saham, 30,70 persen pada instrumen pasar uang, dan sisanya sebanyak 27,8 persen di kelas aset obligasi.
Menurutnya, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu seiring dengan volatilitas pasar global.