Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO, BBCA dan BBNI Bikin Sesi I IHSG Melemah, Kabar Inflasi Turun Belum Bisa Dongkrak!

IHSG diperberat oleh saham sejuta umat PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang melemah 6,62 persen atau terkena ARB ke harga 141.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup melemah 0,69 persen atau 48,51 poin ke posisi 7.032,8 pada perdagangan Kamis (1/12/2022). Kabar baik inflasi turun belum mampu mendongkrak pelemahan akibat pelemahan mayoritas bank big caps dan juga PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang auto rejection bawah (ARB).

Berdasarkan data RTI Business, Kamis (1/12/2022), sesi I perdagangan ditutup dengan 282 saham melemah, 229 saham menguat, dan 175 saham stagnan. Terus berada di zona merah, kapitalisasi pasar pun jatuh menjadi Rp9.540 triliun.

Berdasarkan data, nilai perdagangan sesi I mencapai Rp9,16 triliun dengan volume perdagangan saham 13,15 miliar lembar saham dengan frekuensi 834.479 kali. IHSG bergerak pada rentang 7.029 hingga 7.090.

IHSG diperberat oleh saham sejuta umat PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang melemah 6,62 persen atau terkena ARB ke harga 141.

Saham bank big caps juga turut memperparah, seperti BBCA, BBNI, ARTO, BMRI, dan BBRI yang masing-masing turun 2,42 persen, 1,77 persen, 0,87 persen, 0,49 persen, dan 0,4 persen.

Satu-satunya 10 besar big caps yang menguat hanya ASII yang naik 0,83 persen ke harga 6.100.

Kabar inflasi yang melemah pun belum mampu menjadi katalis positif bagi IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi 0,09 sebesar persen pada November 2022 (month-to-month/mtm).

Capaian tersebut membuat laju inflasi secara tahunan sudah menembus persen 5,42 (year-on-year/yoy). "Pada November 2022 terjadi inflasi 5,42 persen dibandingkan tahun lalu [yoy]," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers daring, Kamis (1/11/022).

Dia mengatakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan, antara lain bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, dan tarif angkutan dalam kota.  

Berdasarkan kelompok pengeluaran, lanjutnya, komponen terbesar pada kel transportasi 15,45 persen dengan andil sebesar 1,86 persen.

Di antara pelemahan indeks, beberapasaham yang cuan di antaranya OKAS, ESTA, MINA, BBYB, dan ERTX yang masing-masing naik 20,47 persen, 12,5 persen, 9,09 persen, 8,84 persen, dan 8,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper