Bisnis.com, JAKARTA — Induk dari Indomaret dan Emiten Grup Salimn PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) membukukan peningkatan kinerja pada periode sembilan bulan 2022. Pendapatan maupun laba bersih perseroan tercatat meningkat per September 2022.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Rabu (30/11/2022), DNET mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp755,81 miliar pada kurun Januari—September 2022. Pendapatan tersebut meningkat 41,90 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp532,63 miliar.
Sementara itu, bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama DNET tercatat meningkat 165,56 persen secara year-on-year (yoy) dari Rp282,51 miliar per September 2021, menjadi Rp750,27 miliar pada akhir kuartal III/2022/
Pengelola Indomaret PT Indomarco Prismatama menjadi kontributor laba terbesar dengan nilai Rp691,83 miliar. Nilai itu meningkat dibandingkan dengan bagian laba per September 2021 yang hanya sebesar Rp302,43 miliar.
Peningkatan bagian laba ini tidak lepas dari pertumbuhan kinerja Indomaret. Sepanjang Januari—September 2022, akumulasi penjualan bersih Indomarco Prismatama mencapai Rp74,34 triliun, naik 12,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,36 triliun.
Hal itu membuat laba bersih Indomaret tumbuh signifikan, dari hanya Rp758,31 miliar per September 2021 menjadi Rp1,73 triliun pada akhir kuartal III/2022. Terdapat pertumbuhan laba bersih sebesar 128,37 persen secara tahunan.
Baca Juga
Bagian laba dari produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) tercatat sebesar Rp67,77 miliar. Pada akhir September 2021, kontribusi laba dari ROTI adalah sebesar Rp54,05 miliar.
Sementara itu, pemegang hak waralaba restoran ayam cepat saji KFC PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan bagian rugi sebesar sebesar Rp7,94 miliar. Rugi itu jauh berkurang daripada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp73,97 miliar.
Dengan kinerja pendapatan tersebut, emiten bersandi saham DNET ini mampu mencatatkan peningkatan laba usaha sebesar 123,21 persen yoy menjadi Rp999,74 miliar, dari Rp447,88 miliar.
DNET pun mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp937,79 miliar, meningkat 132,22 persen dari Rp403,89 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir September 2022, total aset DNET tercatat meningkat menjadi Rp18,73 triliun, dari Rp18,04 miliar di akhir Desember 2021.
Total liabilitas perseroan tercatat turun dari Rp6,82 triliun di 31 Desember 2021, menjadi Rp6,66 triliun di 31 Maret 2022. Sementara itu, total ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp11,73 triliun, dari Rp11,22 triliun di akhir tahun 2021.