Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terus terbang ke langit sekalipun ada sentimen penjualan dari pengendalinya sang crazy rich Indonesia urutan ke-3, Low Tuck Kwong.
Saham BYAN sempat menyentuh level tertinggi Rp97.000 per unit pada Kamis (24/11/2022) sebelum akhirnya parkir di level Rp91.450 per unit. Penguatan saham salah satu orang terkaya Indonesia urutan ke-3 versi Forbes itu tidak lepas dari aksi korporasi yang akan berlangsung.
Manajemen BYAN telah mendapatkan restu untuk melakukan melakukan pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:10. Rencana tersebut sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui RUPSLB pada 17 November lalu.
Sejauh ini manajemen BYAN belum memberi tahukan terkait jadwal pelaksanaan stock split. Akan tetapi, aksi tersebut segera disambut dengan gegap gempita oleh investor. Pasalnya sejak RUPSLB berakhir, saham BYAN terus memecahkan rekor harga tertinggi.
Panasnya saham BYAN mendapatkan perhatian dari otoritas pasar modal yakni BEI. Mereka meminta penjelasan kepada manajemen terkait harga saham yang terus menjulang.
Direktur BYAN Jenny Quantero menjelaskan perseroan hanya mengagendakan aksi stock split saham. Di luar hal tersebut, belum ada lagi informasi yang dapat menjadi bahan bakar harga saham.
Baca Juga
“Namun, selain rencana tindakan korporasi tersebut Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” jelas Jenny, Minggu (27/11/2022).
Di sisi lain, kenaikan harga saham BYAN kerap dimanfaatkan oleh Low Tuck Kwong untuk mencicil jual saham batu baranya.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/11/2022), Low Tuck Kwong mengurangi kepemilikan sahamnya sebanyak 30.000 saham pada harga Rp30.000 per unit.
Jika dihitung, Low Tuck Kwong memperoleh dana senilai Rp900 juta dari transaksi ini. Dengan pelepasan saham ini, kepemilikan saham Low Tuck Kwong di emiten berkode BYAN ini berkurang dari 2,03 miliar saham atau 60,94 persen menjadi 2,03 miliar atau 60,93 persen.
Low Tuck Kwong juga sebelumnya telah beberapa kali menjual kepemilikan sahamnya di BYAN. Pada 14 November 2022, Low Tuck Kwong melepas 100.000 saham BYAN dengan nilai Rp30.000 per saham.
Sebelumnya, pada 31 Oktober dan 3 November 2022, Low Tuck Kwong juga melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 160.000 saham dengan harga Rp30.000 per saham.
Adapun, terkait dengan aksi Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham pengendari yang sering melepas sahamnya belakangan ini, Manajemen BYAN menyebut tidak ada rencana khusus terkait dengan kepemilikan saham mayortasnya di Perseroan.