Bisnis.com, JAKARTA - Calon perusahaan IPO PT Venteny Fortuna International Tbk. (VNTY) menargetkan peningkatan pendapatan hingga 40 persen dengan pertumbuhan profit 400 persen sepanjang 2022.
Founder dan Group Chief Executive Officer (CEO) VNTY Jun Waide menuturkan salah satu strategi VNTY untuk meningkatkan kinerja adalah melalui bisnis keuangan, di mana VNTY akan bertindak sebagai pemberi pinjaman atau lender.
Waide menjelaskan, saat ini VNTY memiliki sumber pendanaan yang berasal dari Jepang, dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, yakni 0,0 persen hingga 1,5 persen per tahun.
"Jadi bayangkan jika kita dapat membawa dana dari Jepang dan menawarkan layanan pinjaman ke Indonesia, dengan standar bunga yang tinggi. Di sini kami menghasilkan keuntungan," ucap Waide di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Sementara itu, Group Chief Financial Officer VNTY Windy Johan mengatakan Venteny sejauh ini telah menjaga fundamentalnya dan terus berusaha mengontrol biaya agar lebih produktif.
Dengan upaya ini, Windy memperkirakan VNTY dapat meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 30-40 persen dibandingkan 2021, dengan pertumbuhan laba bersih sekitar 400 persen.
Baca Juga
Adapun hingga akhir 2021, VNTY mencatatkan pendapatan sebesar Rp40,06 miliar, dengan laba bersih Rp1,2 miliar.
Hingga akhir Juni 2022, VNTY membukukan pendapatan Rp29,2 miliar, dengan laba bersih yang melampaui capaian tahun penuh 2021, yakni Rp3,7 miliar.