Bisnis.com, JAKARTA — Crazy Rich Surabaya Avian Hermanto Tanoko berencana memboyong PT Avia Avian Tbk. (AVIA) ke luar negeri setelah menjadi raja di pasar dalam negeri. Performa penjualan AVIA tercatat konstan tumbuh dalam empat tahun terakhir.
“Sekarang kami benar-benar bersaing dengan perusahaan skala global, tetapi mereka di Indonesia pangsanya belum besar. Ini merupakan suatu perjuangan bagi Avian bagaimana ke depannya bisa ekspansi ke negara-negara tetangga sehingga mereka tidak hanya menyaingi kami di Indonesia,” kata Hermanto Tanoko dalam CEO Networking, Kamis (24/11/2022).
Sampai September 2022, akumulasi penjualan AVIA mencapai Rp4,95 triliun. Nilai tersebut turun 0,38 persen dibandingkan dengan Januari—September 2021 sebesar Rp4,97 triliun.
Adapun pada 2021, penjualan AVIA mencapai Rp6,78 triliun atau tumbuh 18,29 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp5,73 triliun. Penjualan AVIA juga masih tumbuh pada tahun pertama pandemi sebesar 1,09 persen menjadi Rp5,73 triliun dengan laba bersih Rp1,14 triliun.
Resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2021, Hermanto mengatakan pencatatan saham AVIA menjadi momentum bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhan. Sosok yang menjabat sebagai Komisaris Utama Avia Avian itu turut berpesan agar perusahaan yang berencana masuk ke pasar modal tidak hanya mengincar dana segar dari pemodal, tetapi fokus pada prospek pertumbuhan ke depan.
“Indonesia telah membuktikan keberhasilan menghadapi masa pandemi dengan pertumbuhan ekonomi yang pada kuartal III/2022 sebesar 5,72 persen. Ini adalah hasil kerja bersama dalam masa yang sulit dan menuntun kita pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” kata dia.
Baca Juga
Adapun dalam earning call manajemen AVIA pada awal November 2022, nilai penjualan AVIA diperkirakan hanya akan tumbuh 1—5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, volume penjualan diramal terkoreksi 10—15 persen yoy.
“Kami melihat penjualan 2022 dibandingkan dengan 2021 kurang lebih sama atau flat. Kami harap dengan segala usaha dari manajemen untuk menjaga margin, setidaknya bertahan di posisi tahun lalu,” Head of Investor Relation Avia Avian Andreas Timothy Hadikrisno dalam diskusi dari NH Korindo Sekuritas belum lama ini.
Andreas mengatakan AVIA bakal tetap menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga penjualan, seperti lewat promosi dan dan perilisan produk baru. Pengembangan distribusi juga dilakukan dengan menambah empat pusat distribusi selama semester II/2022.
Volume penjualan cat AVIA per akhir kuartal III/2022 tercatat turun menjadi 122.411 ton, dari 139.380 ton pada periode yang sama tahun lalu. Segmen penjualan architectural masih menjadi penyumbang terbesar dengan volume 122.411 ton.
“Dari penjualan kami melihat performa produk premium masih lambat, ke depan kami akan fokus ke medium sehingga menambah volume,” kata Andreas.