Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laku Keras, Penjualan ST009 di Bank Commonwealth Naik 23 Persen Dibandingkan Seri Sebelumnya

Bank Commonwealth melaporkan terdapat peningkatan volume penjualan ST009 sebesar 23 persen dibandingkan seri ST sebelumnya.
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Commonwealth melaporkan animo investor terhadap penjualan Sukuk Tabungan seri ST009 yang sangat tinggi. Pihaknya melihat pertumbuhan penjualan yang baik dibandingkan dengan seri Sukuk Tabungan sebelumnya.

“Kami melihat hingga minggu ke-2 masa penawaran telah terdapat peningkatan volume penjualan sebesar 23 persen dibandingkan seri ST sebelumnya,” ujar Head of Investment Business Bank Commonwealth Daniel Arifin saat dihubungi, Rabu (23/11/2022).

Daniel menuturkan, penambahan kuota yang telah diberikan pemerintah semakin menyulut minat investor untuk masuk ke instrumen ini. Meski demikian, penambahan yang terbatas itu menjadi tantangan tersendiri bagi nasabah Bank Commonwealth jelang pekan terakhir masa penawaran.

Ia mengatakan, nasabah yang masih berminat membeli instrumen ini dapat melakukan pemesanan di aplikasi Bank Commonwealth yaitu CommBank SmartWealth setiap penambahan kuota ST009 dibuka, yaitu pada pukul 08.00 WIB dan 14.00 WIB.

Untuk menarik minat investor, Bank Commonwealth juga menawarkan cashback hingga Rp 4 juta bagi nasabah yang membeli ST009 melalui CommBank SmartWealth.

Adapun, berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring sekitar pukul 14.30 WIB, total penjualan ST009 telah menyentuh Rp8,7 triliun.

Kepala Subdirektorat Peraturan dan Analisis Hukum Keuangan Syariah DJPPR Nana Riana memaparkan, penambahan kuota oleh DJPPR kemenkeu akan dilakukan mulai 21-25 November 2022 sebesar Rp200 miliar, masing-masing pada pukul 08:00 WIB dan pukul 14:00 WIB.

Sementara itu, untuk tanggal 26-28 November 2022, penambahan kuota ST009 hanya dilakukan sekali setiap hari pada pukul 08:00 WIB sebesar Rp100 miliar. Penambahan tersebut dilakukan bertahap untuk memberikan kesempatan bagi investor lain.

“Kuota ditambah bertahap supaya memberi kesempatan buat yang belum berpartisipasi untuk segera berpartisipasi membeli,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper