Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST009 telah menembus angka Rp8,3 triliun hingga Selasa (22/11/2022) siang atau 8 hari sebelum masa penawaran ditutup pada 30 November 2022.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring sekitar pukul 12.00 WIB, total penjualan ST009 telah menyentuh Rp8,3 triliun. Adapun kuota pemesanan tercantum Rp0 dari target yang telah dipatok pemerintah sebesar Rpp7,7 triliun. Itu artinya penjualan ST009 ini telah melebihi target yang ditetapkan.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Dwi Irianti mengatakan untuk mengakomodir minat investor terhadap ST009 sangat besar, pemerintah telah menambah kuota penjualan secara bertahap.
“Untuk kuota masih terus kami top-up sehari 2 kali,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (22/11/2022).
Kepala Subdirektorat Peraturan dan Analisis Hukum Keuangan Syariah DJPPR Nana Riana memaparkan, penambahan kuota oleh DJPPR kemenkeu akan dilakukan mulai 21-25 November 2022 sebesar Rp200 miliar, masing-masing pada pukul 08:00 WIB dan pukul 14:00 WIB.
Sementara itu, untuk tanggal 26-28 November 2022, penambahan kuota ST009 hanya dilakukan sekali setiap hari pada pukul 08:00 WIB sebesar Rp100 miliar. Penambahan tersebut dilakukan bertahap untuk memberikan kesempatan bagi investor lain.
Baca Juga
“Kuota ditambah bertahap supaya memberi kesempatan buat yang belum berpartisipasi untuk segera berpartisipasi membeli,” imbuhnya.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menuturkan, tingginya minat investor terhadap ST009 salah satunya ditopang oleh kupon mengambang atau floating with floor yang ditawarkan instrumen ini.
“Selain tingkat kupon mengambang, likuiditas rupiah yang mencukupi juga mendukung penjualan instrumen ini. Hal ini membuat investor akan mencari instrumen investasi yang aman dengan potensi return optimal,” jelasnya saat dihubungi pekan ini.
Selanjutnya, premi yang ditawarkan pada ST009 juga atraktif bagi investor ritel. Ia menuturkan ST009 memberikan premium 140 basis poin di atas suku bunga acuan Bank Indonesia, yang menurutnya lebih menarik dibandingkan dengan instrumen investasi jangka pendek lainnya.
Ia melanjutkan, penambahan kuota penjualan ST009 tidak semudah pada instrumen SBN konvensional atau sukuk biasa. Hal ini karena ST09 ini memiliki unsur hijau (green) pada instrumennya, sehingga pemerintah membutuhkan waktu menyiapkan underlying asset untuk green tersebnut.
“Oleh karena itu, investor ritel sebaiknya memesan lebih cepat jika kuotanya masih tersedia, meskipun bookbuildingnya masih lama,” katanya.