Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mengumumkan penambahan kuota nasional Surat Berharga Negara Ritel (SBN ritel), ST009.
Pekan lalu sukuk tabungan ini habis dipesan Rp7,5 triliun, kuota ST009 kini terus ditambah. DJPPR kemenkeu mengungkapkan penambahan kuota akan dilakukan mulai 21-25 November 2022 sebesar Rp200 miliar masing-masing pada pukul 08:00 WIB dan pukul 14:00 WIB.
Sementara itu, untuk tanggal 26-28 November 2022, penambahan kuota ST009 hanya dilakukan sekali setiap hari pada pukul 08:00 WIB sebesar Rp100 miliar.
Berdasarkan informasi pada laman salah satu mitra penjualan ST009, terpantau hingga Senin (21/11/2022) pukul 14.04 WIB, ST009 habis terjual sebanyak Rp7,9 triliun.
Sebelumnya Head of Research and Market Information PHEI Roby Rushandie mengatakan jika proyeksi minat SBN ritel seri terakhir ini akan tinggi. Hal tersebut diyakini karena ST009 berpeluang memberikan tingkat kupon yang lebih tinggi dari seri-seri sebelumnya.
“Investor juga perlu mencermati timing early redemption yakni setelah satu tahun, jika tren suku bunga turun setelah satu tahun, maka investor dapat memanfaatkan fasilitas early redemption,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Jenis SBN Ritel dengan pengelolaan syariah ini hanya bisa dipesan selama masa penawaran 11-30 November 2022. ST009 punya jangka waktu 2 tahun dan tidak bisa diperdagangkan (non-tradable) di pasar sekunder.
Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 6,15 persen per tahun dan bersifat floating with floor yaitu bisa naik tapi tidak bisa turun dari batas minimal.
Investor bisa membeli ST009 mulai dari Rp1 juta per unit. Kelipatan pemesanan ST009 juga sebesar Rp1 juta hingga maksimum pemesanan sebesar Rp2 miliar per investor selama masa penawaran 11-30 November 2022.
Kupon pertama ST009 akan dibayarkan pada 10 Januari 2023 yang berupa long coupon.
Imbal hasil ST009 ini terbilang sangat menarik, apalagi bila dibandingkan dengan bunga deposito. Suku bunga bank yang dijamin oleh LPS saat ini di 3,75 persen. Selain itu, pajak yang dikenakan pada SBN Ritel kini lebih rendah menjadi hanya 10 persen, sedangkan pajak deposito 20 persen.