Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis pada pekan ini dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Meski demikian, kapitalisasi pasar menunjukkan kenaikan.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono menyebutkan, IHSG turun 0,1 persen ke level 7.082,18 pada penutupan pekan ini, dari 7.089,20 pada penutupan pekan lalu. Namun kapitalisasi pasar tercatat naik 0,04 persen menjadi Rp9.473,06 pada pekan ini, dibandingkan dengan Rp9.469,05 triliun pada pekan sebelumnya.
Frekuensi transaksi harian turun 5,23 persen menjadi 1.234.632 transaksi selama sepekan, dari 1.302.824 transaksi pada sepekan lalu.
“Rata-rata volume transaksi Bursa pekan ini turut berubah [turun] 14,19 persen menjadi 18,27 miliar saham dari 21,29 miliar saham pada pekan sebelumnya. kata Yulianto dalam siaran pers, Sabtu (19/11/2022).
Analis Teknikal Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG kemungkinan bisa saja melanjutkan pola bullish yang sudah mulai terbentuk sejak awal bulan Oktober 2022. Namun, hal ini hanya berlaku jika IHSG mampu menyentuh level 7.137.
Ivan mengatakan jika syarat tersebut terpenuhi, maka IHSG berpeluang menuju level 7.200-7.240 pada awal pekan depan.
Baca Juga
"Jika IHSG menguat ke atas 7137 maka akan mengonfirmasi bullish continuation dengan peluang menuju 7.200-7.240," ujar Ivan kepada Bisnis pada Jumat (18/11/2022).
Jika IHSG mampu melanjutan tren bullish, maka Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham perbankan seperti BBCA, dan BBRI dengan target harga per saham masing-masing 9.300, dan 4.850.
Kemudian untuk sektor industri, Ivan merekomendasikan ASII, dan HEXA dengan target saham masing-masing 6.500, dan 5.750. Sementara untuk sektor teknologi GOTO mendapat rekomendasi dengan target harga 240.