Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Analisa IHSG Jelang RDG BI, Saham Bank akan Rebound?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat bergerak fluktuatif jelang RDG BI.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat bergerak fluktuatif jelang RDG BI pada perdagangan hari ini, Kamis (17/11/2022).

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan secara global, mayoritas indeks di Wall Street berbalik melemah di Rabu (16/11/2022) tertekan oleh pelemahan saham-saham ritel. Hal ini dipicu oleh peringatan salah satu retailer besar di AS, Target, terhadap kemungkinan penurunan belanja masyarakat pada holiday season tahun ini. 

Hal ini terkait dengan kondisi inflasi tinggi dan kebijakan moneter ketat yang diterapkan The Fed.

Pelemahan juga dialami oleh mayoritas indeks di Eropa di Rabu (16/11/2022). Pelemahan dipicu oleh kekhawatiran peningkatan intensitas konflik geopolitik di kawasan Eropa menyusul jatuhnya rudal di wilayah Polandia.

"Di samping faktor geopolitik, lanjutan rilis kinerja keuangan kuartal III/2022 dari perusahaan-perusahaan di Eropa juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan mayoritas indeks di Eropa," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Kamis (17/11/2022).

Dari dalam negeri, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan saham-saham bank mungkin masih menjadi laggards di awal perdagangan, menjelang rilis hasil RDG BI (17/11/2022) yang diperkirakan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps.

Kebijakan ini dinilai sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang kembali melemah ke Rp15.600/USD di Rabu (16/11/2022) sore.

IHSG juga dibayangi sentimen negatif dari eksternal. Sentimen negatif berasal dari perlambatan sejumlah indikator makro Tiongkok.

Industrial Production tumbuh 5 persen yoy di Oktober 2022 turun dari 6,3 persen yoy di September 2022. Penjualan ritel turun 0,5 persen yoy di Oktober 2022, dibandingkan pertumbuhan 2,5 persen yoy di September 2022.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham defensif seperti TLKM, INDF, CPIN dan DSNG. Potensi rebound pada ASII, BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI juga dapat dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper