Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menuju Delisting, Emiten Obat Diabetes (SCPI) Tebar Dividen Jumbo!

Emiten farmasi obat diabetes dan imunisasi PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) akan membagikan dividen jumbo meski dalam masa delisting.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi obat diabetes dan imunisasi PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) akan membagikan dividen jumbo meski dalam masa delisting sukarela sejak 2013 lalu.

SCPI merupakan emiten yang sudah berhenti diperdagangkan di pasar bursa sejak pengumuman niat delisting sukarela perseroan yaitu pada 22 Maret 2013. Saham SCPI resmi dihentikan (suspend) dengan harga terakhir Rp29.000 per lembar.

Saat itu, saham SCPI yang dimiliki publik sebanyak 10,8 persen yang rencananya akan dibeli seharga Rp100 ribu per lembar saham. Aksi ini membuat SCPI merogoh kocek sebanyak R38,91 miliar.

Namun nyatanya proses delisting itu mengalami jalan buntu, sehingga induk usaha yang ada di Amerika serikat melakukan spin off dan melepas sahamnya kepada anak usaha baru yaitu Organon & Co. Dengan demikian saham yang dimiliki publik berkurang menjadi hanya 1,21 persen saja.

Didirikan dengan nama PT Essex Indonesia tahun 1972, SCPI merupakan perusahaan patungan antara Bernard Murimboh dan Schering-Plough Corp. SCPI tercatat berganti nama beberapa kali, mulai dari PT Schering-Plough Indoesia Tbk. kemudian PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. dan yang terakhir sejak Januari 2021 SCPI kembali berganti nama menjadi PT Organon Pharma Indonesia Tbk.

Pembagian dividen jumbo sebesar Rp45.000 per lembar saham yang akan dilakukan pada 24 November mendatang dilakukan berdasarkan kinerja SCPI per 30 September 2022.

“Pembagian dividen interim untuk tahun buku 2022 dalam jumlah sebesar Rp162 miliar untuk 3,6 juta lembar saham atau setara dengan Rp45.000 per lembar saham berasal dari laba bersih Perseroan dalam periode 9 (sembilan) bulan terakhir yang berakhir pada tanggal 30 September 2022,” ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (15/11/2022).

Data Keuangan per 30 September 2022 yang mendasari pembagian dividen adalah Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp199,95 miliar, Saldo Laba Ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya Rp1,073 triliun dan ekuitas Rp1,172 triliun.

Laporan Biro Administrasi Efek (BAE) SCPI per 30 Juni 2022 menunjukkan jumlah pemegang saham perseroan dalam negeri hanya 415 orang, 8 perseroan terbatas dan 1 koperasi. Sedangkan pemodal asing terdiri dari 12 orang dan 2 perseroan terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper