Bisnis.com, JAKARTA — PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) menggenjot kinerja perusahaan dengan fokus di bisnis kesehatan wanita hingga biosimilar.
Direktur PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) Andri Soelastyo mengatakan bahwa perusahaan mempunyai tiga area fokus dalam menjalankan bisnis di antaranya kesehatan wanita (women health), biosimilar, dan merek yang sudah dikenal.
"Secara singkat, women health ini kita ingin fokus kepada kondisi-kondisi yang unik bagi wanita, kemudian secara disproporsional mempengaruhi wanita atau berdampak kepada wanita secara berbeda. Termasuk di dalamnya vertilitas kontrasepsi, kesehatan maternal, dan kesehatan vaginal," katanya dalam Public Expose, Senin (16/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa dengan portfolio yang perusahaan punya, SCPI berusaha untuk memberikan obat dan peralatan kesehatan yang bisa mengembangkan kesehatan wanita.
Lalu, biosimilar. Dia mengatakan bahwa perusahaan akan fokus untuk menyediakan pilihan pengobatan yang lebih mudah diakses oleh pasien, penyedia layanan kesehatan, dan sistem layanan kesehatan.
Sementara itu yang terakhir, established brands. Dia menjelaskan bahwa established brands ini mencakup hal yang sangat luas mencakup berbagai bidang terapi.
Baca Juga
"Berbagai therapeutic area, di antaranya kardiovaskular, respiratory [kondisi pernafasan], dermatologi, kemudian sistem saraf, kesehatan tulang, dan imunologi, dan beberapa banyak hal lain termasuk non-opioid management nyeri," ucapnya.
Sementara itu secara kinerja, Direktur SCPI Alison Yeap telah menjelaskan bahwa perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,09 triliun hingga Oktober 2024. Jumlah ini naik 12% secara year to date (ytd) atau sepanjang 2024 hingga Oktober tahun ini, apabila dibandingkan Rp2,74 triliun pada Desember 2023.
Apabila diperinci, pendapatan SCPI hingga Oktober tahun ini ditopang oleh manufaktur sebesar Rp2,39 triliun dan komersial sebesar Rp696 miliar.
"Hal tersebut terutama disumbangkan dari pabrik kami di Pandaan, di mana kami menerima volume yang cukup banyak dan ekspor cukup banyak untuk Australia, Taiwan dan Filipina," ujarnya.
Sementara itu, SCPI juga mencetak laba bersih yang naik 30% secara year to date (ytd) atau sepanjang 2024. Laba bersih sebesar Rp245 miliar hingga Oktober 2024, dari Rp188 miliar pada Desember 2023.
Adapun Andri mengatakan bahwa pendapatan bersih SCPI ditopang 88% dari manufaktur, dan untuk ekspor sampai akhir tahun masih on the track.
"Jadi dari semua perencanaan kita, baik di awal tahun maupun tengah tahun, kita evaluasi secara kuartal, kita tidak melihat ada hambatan yang berarti untuk mencapai target ekspor kami," katanya.
Untuk diketahui, PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) fokus dalam kegiatan perusahaan yang meliputi pembuatan dan pengolahan obat-obatan, suplemen kesehatan/makanan dalam bentuk tablet, kapsul, salep, bubuk, larutan, larutan parenteral, dan suspensi, obat kontrasepsi hormonal, industri produksi radiofarmaka dan industri farmasi bioteknologi, dan industri pembalut medis, perban dan sejenisnya dan kapas kosmetik. Lalu, perdagangan besar alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran.