Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Crazy Rich Medan (STAA) Kantongi Laba Bersih Rp876,69 Miliar

laba bersih Sumber Tani Agung Resources (STAA) senilai Rp876,69 miliar pada kuartal III/2022, naik 27,84 persen dari kuartal III/2021.
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI
Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode saham STAA, sebagai Perusahaan Tercatat ke-11 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, Kamis (10/3/2022)/Dok.BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan milik Crazy Rich Medan, Suwandi Widjaja  PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III/2022 meski kinerja ekspornya melemah.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada Senin (14/11/2022), STAA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp876,69 miliar pada kuartal III/2022. Angka tersebut naik 27,84 persen dari sembilan bulan pertama tahun 2021 yang sebesar Rp685,75 miliar.

Sementara itu, pendapatan STAA per 30 September 2022 sebesar Rp4,4 triliun naik 5,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,17 triliun.

Secara rinci, penjualan minyak sawit mencatatkan kenaikan dari Rp3,42 triliun menjadi Rp3,61 triliun pada kuartal III/2022. Selanjutnya, penjualan minyak inti sawit dan inti sawit masing–masing menyumbangkan Rp475,79 miliar dan Rp425,47 miliar.

Sementara itu, penjualan bungkil sawit, tandan buah segar, dan bungkil sawit pelet tercatat masing-masing sebesar Rp64,24 miliar, Rp45,52 miliar, dan Rp5 miliar.

Penjualan STAA mayoritas terpantau masih ke pasar domestik, dengan kontribusi senilai Rp4,25 triliun. Jumlah tersebut naik dibandingkan perolehan kuartal III/2021 sebesar Rp2,98 triliun.

Adapun, penjualan ekspor perusahaan menurun drastis dari Rp1,19 triliun menjadi Rp144,8 miliar pada kuartal III/2022.

Beban pokok penjualan STAA tercatat naik menjadi Rp2,85 triliun dari sebelumnya Rp2,53 triliun. Seiring dengan hal tersebut, laba usaha STAA tercatat naik menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,15 triliun pada kuartal III/2021.

Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp1,27 triliun atau naik 25,74 persen dari sebelumnya Rp1,01 triliun. 

Selanjutnya, STAA memiliki total aset Rp7,07 triliun per 30 September 2022, naik dari sebelumnya Rp5,85 triliun di akhir Desember 2021. Pos liabilitas terpantau menurun menjadi Rp2,68 triliun dari Rp2,76 triliun, sementara ekuitas perusahaan per 30 September 2022 tercatat sebesar Rp4,36 triliun dari Rp3,09 triliun pada 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper