Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puri Sentul (KDTN) dan Primadaya Plastisindo (PDPP) Melantai di BEI Besok

PT Puri Sentul Permai Tbk. (KDTN) dan PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP), yang akan menjadi perusahaan tercatat ke-51 dan 52 di BEI pada 2022.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 2 calon emiten baru siap melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (9/11/2022). Kedua emiten tersebut adalah PT Puri Sentul Permai Tbk. (KDTN) dan PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP), yang akan menjadi perusahaan tercatat ke-51 dan 52 di BEI pada 2022. 

KDTN merupakan perusahaan penyedia jasa akomodasi hotel dan restoran seperti Kedaton 8 Hotel. KDTN mulai melebarkan bisnis ke segmen baru dengan mendirikan Fu Hotpot & Grill yang berlokasi di kawasan yang sama dengan hotel pada awal 2022. Kemudian pada 31 Maret 2022, KDTN telah membangun K8 Xpress Hotel yang berlokasi di rest area KM 19, ruas tol Jakarta–Cikampek dengan konsep short term stay.

Per 30 Juni 2022, KDTN membukukan pendapatan sebesar Rp11,72 miliar atau naik dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,25 miliar. Namun, laba tahun berjalan tercatat turun menjadi Rp1,02 miliar dari sebelumnya Rp1,36 miliar.

Harga final IPO yang ditetapkan oleh KDTN adalah Rp150 per saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 250 juta saham baru.

Saham tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana. 

Dengan harga dan jumlah saham tersebut, perusahaan penyedia jasa akomodasi hotel dan restoran tersebut berpotensi memperoleh dana segar hingga Rp37 miliar.

Sementara itu, PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) melepas hingga 500 juta saham pada aksi IPO. Harga final yang ditetapkan oleh PDPP adalah Rp200 per saham, sehingga PDPP meraup dana IPO sebesar Rp100 miliar.

PDPP membukukan pendapatan bersih sebesar Rp144,7 miliar hingga 31 Mei 2022, naik 7,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp134,3 miliar. PDPP juga tercatat mampu membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp11,9 miliar di 31 Mei 2022, naik 113,6 persen dibandingkan 31 Mei 2021 yang sebesar Rp5,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper