Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GDP Indonesia Tumbuh 5,72 Persen, IHSG Menuju Pesta Pora

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi nasional (Gross Domestic Product/GDP) sebesar 5,72 persen sehingga berdampak positif bagi IHSG.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statitik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi nasional (Gross Domestic Product/GDP) sebesar 5,72 persen. Angka ini disebut menjadi katalis positif bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Direktur PT indovesta Utama Mandiri Rivan Kurniawan mengatakan jika data pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2022 oleh BPS dapat menjaga laju IHSG ke depan.

“Meskipun angka 5,72 persen ini masih di bawah konsensus 5,89 persen, namun angka ini masih di atas pencapaian Q2 2022 lalu yang sebesar 5,44 persen,” jelasnya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (7/11/2022).

Laju positif IHSG, lanjutnya, diperkuat juga dengan banyaknya emiten yang merilis laporan keuangan yang hasilnya positif. Sehingga menjelang Window Dressing di akhir tahun nanti dua faktor ini diharapkan masih menjaga laju IHSG.

Hal senada diungkapkan Analis RHB Sekuritas Adrey Wijaya yang menyebutkan jika pemulihan ekonomi saat ini masih berjalan dengan baik.

“Ini (Angka GDP) sedikit di atas ekspektasi saya, GDP ini seharusnya memberi dampak positif ke IHSG. Apalagi, siang ini IHSG terlihat bergerak posiif,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Berdasarkan data Bloomberg per 15.01 WIB, IHSG ditutup menguat 0,81 persen atau 56,86 poin ke level 7.102,39. IHSG memantul di sesi II setelah sepanjang sesi I bergerak di zona merah.

Pergerakan IHSG berada pada rentang zona merah 7.011 hingga ke zona hijau ditutup di level tertinggi 7.102. Mayoritas saham menguat sebanyak 290 emiten, 233 emiten merah, dan 177 emiten stagnan. Adapun, kapitalisasi pasar menembus 9.443,92 triliun.

Adapun, saham yang paling banyak diperdagangkan ada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai Rp647,9 miliar dengan kenaikan 0,85 persen saham ke level 8.850.

Menyusul di belakangnya, ada PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan diperdagangkan Rp543,2 miliar dan menguat 2,89 persen, sementara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang diperdagangkan Rp446,5 miliar dengan saham yang menguat 1,66 persen.

Ada saham ANTM dan PGAS juga di jajaran paling banyak diperdagangkan dengan total nilai Rp410,9 miliar dan Rp416,7 miliar.

Dari jajaran big cap, saham ARTO, ASII, BMRI, dan BBRI turut menguat dengan masing-masing kenaikan 8,05 persen, 1,17 persen, 0,99 persen, dan 0,86 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper