Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten-emiten rumah sakit sepanjang sembilan bulan 2022 tercatat terkoreksi. Analis menyebut kinerja emiten rumah sakit masih memiliki potensi tumbuh.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan selain kinerja, saat ini pergerakan saham sektor rumah sakit ikut terkoreksi. Hal ini berbanding terbalik dari tahun lalu saat lonjakan pandemi dengan kapasitas rumah sakit yang masih lebih terbatas dibandingkan sekarang.
"Walaupun kinerja pendapatan dan laba tidak setinggi tahun 2020-2021, tetapi rata-rata kinerja emiten sektor kesehatan tahun 2022 ini lebih baik dari tahun 2019 atau pre-Covid, yang berarti bisnis dasar kesehatan terus bertumbuh," kata Jono kepada Bisnis, Minggu (6/11/2022).
Ke depannya, kata Jono, Covid-19 seharusnya sudah tidak berdampak signifikan terhadap kinerja emiten RS. Pasalnya, kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang memadai sudah menjadi kebutuhan, sehingga emiten-emiten rumah sakit dalam jangka panjang akan terus bertumbuh.
Adapun Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) dari sektor ini. HP Sekuritas memiliki target harga 3.300 untuk MIKA.
Menurut Jono, MIKA memiliki neraca yang kuat dan memungkinkan perseroan untuk melakukan ekspansi secara lebih agresif, baik dengan meningkatkan kapasitas maupun menambah spesialisasinya.
Baca Juga
Hingga 13.47 WIB, Senin (7/11/2022), saham MIKA tercatat turun 10 poin atau 0,36 persen ke level 2.740. Saham MIKA telah menguat 22,77 persen sejak awal tahun atau year-to-date (ytd) dan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp39,03 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.