Bisnis.com, JAKARTA - Pasar kripto menguat di tengah tekanan suku bunga The Fed sebagai dampak dampak berkurangnya likuiditas di pasar.
Mengutip Coinmarketcap.com, pada Jumat (4/11/2022), pukul 09.30 WIB, harga bitcoin (BTC) mengalami pelemahan 1,41 persen selama sepekan dan melemah 0,91 persen dalam 24 jam ke harga Rp319,4 juta.
Selanjutnya, Ethereum (ETH) menguat 0,28 persen selama sepekan dan melemah 0,93 persen dalam 24 jam terakhir.
Mengenai pergerakan pasar di minggu pertama November 2022, Jay Jayawijayaningtiyas sebagai Country Manager, Luno Indonesia, mengatakan volume keterbatasan likuiditas terbesar di pasar kripto sejak 26 Juli 2021 terjadi di minggu terakhir Oktober 2022.
Kondisi tersebut membuat harga Bitcoin (BTC) naik sebesar 6 persen. Hingga 1 November 2022, Bitcoin masih mengungguli indeks lainnya di pasar aset kripto dan diperdagangkan di zona hijau yaitu di atas US$20,000 (sekitar Rp312 juta), mendekati kisaran US$21.000 (sekitar Rp328 juta).
"Meskipun Bitcoin dan token-token exchange telah melampaui kinerja indeks lainnya, tetapi pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk telah berkontribusi dalam mendorong Indeks Kapitalisasi Besar, sehingga berhasil keluar sebagai pemenang dan mencatatkan kinerja terbaik di bulan Oktober, dengan kenaikan sebesar 20 persen dalam sebulan terakhir," katanya dalam keterangan, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga
Selain Indeks Kapitalisasi Besar, kinerja indeks-indeks lain pun dipertukarkan di lingkungan yang berkorelasi tinggi, di mana Indeks Token Exchange, Indeks Kapitalisasi Menengah, BTC, dan Indeks DeFi meningkat di kisaran 11 hingga 6 persen.