Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan patungan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Tbs Energi Utama Tbk. (TOBA) yaitu Electrum diyakini siap menantang hegemoni motor pabrikan Jepang.
Adapun bisnis motor listrik masih segar baru, sehingga semua pemain berdiri di garis mulai yang sama. Begitu pun termasuk pabrikan motor Jepang.
Tim Riset MNC Sekuritas yaitu M. Rudy Setiawan, Andrew Sebastian Soesilo, dan Tirta Citradi menyatakan industri motor listrik masih kalah dibandingkan sepeda motor umumnya yang dikuasai oleh pabrikan Honda dan Jepang lebih dari 80 persen. Akan tetapi, mereka menilai, Electrum memiliki ceruk pasar tersendiri yang aman dari disrupsi.
Menurut mereka antusiasme pemain motor listrik meningkat tercermin lebih dari 40 merek motor listrik atau electric vehicle (EV) yang tersedia di Indonesia dan mengharapkan lebih banyak pemain untuk datang. “Namun, Electrum memiliki keunggulan dibandingkan pemain lain karena memiliki elemen kunci yang lebih lengkap untuk membangun ekosistem yang lebih terintegrasi,” tulis MNC Sekuritas dalam riset, Jumat (4/11/2022).
Tim riset MNC Sekuritas mencatat tiga poin utama yang menjadi katalis positif Electrum. Pertama, di dalam ekosistem GoTo dengan Gojek memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi yang dapat menjadi captive market dan Bank Jago yang dapat menjadi mitra pembiayaan dalam masa depan.
Kedua, kemitraan dengan Pertamina untuk penyediaan infrastruktur. Serta ketiga, strategi yang lebih baik untuk menembus pasar mulai dari proyek percontohan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kebutuhan pelanggan dan lebih baik menyusun strategi di pasar Indonesia yang dinamis.
Baca Juga
Faktor pemicu lainnya adalah rencana Electrum masuk ke bisnis manufaktur paling lambat mulai tahun depan.
Para EV-player di Indonesia sebagian besar didominasi oleh startup. Baru-baru ini Grab telah bermitra dengan Viar, sementara SiCepat bermitra dengan Volta. “Namun, dalam hal ekosistem Electrum memiliki keunggulan karena memiliki elemen kunci yang lebih lengkap untuk membangun ekosistem yang lebih terintegrasi,” tulis mereka dalam riset.
Di sisi lain, Equity Research Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan mengatakan Electrum saat ini telah memulai proyek pengumpulan data pengguna dan traffic kendaraan listrik roda dua, yang akan digunakan meramu strategi memperkenalkan kendaraan listrik roda dua dalam skala besar.
Sejauh ini, Electrum telah menyewakan lebih dari 500 kendaraan listrik roda dua kepada pengemudi Gojek dengan biaya yang relatif rendah Rp40.000/hari, dan dalam kurun waktu delapan bulan.
Electrum telah mengumpulkan lebih dari 4 juta km data melalui fitur baru Gojek, GoRide Electric. Tujuan jangka panjang Electrum menciptakan ekosistem electric vehicle (EV) roda dua end-to-end dengan TOBA yang akan memproduksi EV roda dua dan GOTO sebagai konsumen utama, meskipun mungkin perlu waktu bagi Electrum untuk mewujudkannya.
Mengenai nilai jual kembalinya, Samuel Sekuritas yakin pasar sekunder EV di Indonesia akan sama dengan di India.
"Mengingat faktor-faktor tersebut, kami masih menyukai sepeda motor EV karena potensinya sebagai kendaraan masa depan," tambahnya.
Samuel Sekuritas meyakini GOTO memiliki peluang luar biasa di sektor sepeda motor EV, terutama dengan pengemudi Gojek sebagai target pasarnya, masih perlu waktu untuk membuktikan skalanya. Dengan begitu, Farras merekomendasikan hold GOTO dengan TP Rp200.