Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dogecoin Pesta Cuan Jelang Pengumuman Penting The Fed

Dogecoin (DOGE) sempat menguat 121,18 persen dalam sepekan dan masih naik 12,52 persen dalam 24 jam terakhir.
Dogecoin yang mengalami kenaikan harga, menggantikan Bitcoin yang sebelumnya telah mencetak kenaikan signifikan. (Bloomberg)
Dogecoin yang mengalami kenaikan harga, menggantikan Bitcoin yang sebelumnya telah mencetak kenaikan signifikan. (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pengumuman suku bunga The Fed, pasar kripto cenderung mengalami tren kenaikan. Namun, potensi bearish masih membayangi kinerja seiring indikator makro ekonomi global yang tertekan inflasi. 

Mengutip coinmarketcap.com, pukul 08.20 WIB, Rabu (2/11/2022), harga bitcoin (BTC) mengalami kenaikan 0,4 persen selama sepekan terakhir, tetapi terkoreksi 0,57 persen pada 24 jam terakhir.

Selanjutnya, altcoin terbesar, Ethereum (ETH) mengalami penguatan 6,5 persen selama sepekan dan masih menguat 0,19 persen pada 24 jam terakhir. Sedangkan altcoin lain, BNB menguat 12,54 persen sepekan dan koreksi 1,5 persen dalam 24 jam.

Salah satu yang paling fantastis, Dogecoin (DOGE) yang menguat 121,18 persen dalam sepekan dan masih naik 12,52 persen dalam 24 jam terakhir. Selain itu, coin berlogo anjing lainnya, Shiba Inu (SHIB) juga menguat 23,76 persen dalam sepekan.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan dari sisi analisis ekonomi makro, kinerja saham di AS pada indeks S&P saat ini meningkat lebih dari 2 persen secara tahunan. Adapun, dari sektor energi turut meningkat hingga 12 persen yang menjadikan sektor tersebut lebih tinggi di atas sektor kesehatan sebesar 7 persen.

“Terlepas dari kenaikan harga kripto, investor perlu mengetahui kemungkinan pasar melanjutkan tren bearish-nya karena kebijakan moneter yang dapat menyebabkan resesi. Investor perlu berhati-hati dengan menganalisa risiko dan tidak FOMO [fear of missing out],” tuturnya dalam keterangan, Rabu (2/11/2022).

Dari sisi pergerakan harga, level harga Bitcoin saat ini bertepatan dengan MA 250 Minggu di level 20.500, secara historis merupakan support sangat kuat setelah menembus support MA 200.

Pada periode jangka pendek, Bitcoin mencoba menembus di atas EMA 55 Minggu pada 21.200. Terakhir Bitcoin break dari garis support pada April dan jika dicermasti belum ada tanda apakah Bitcoin mampu menembus resistance-nya. Bitcoin telah mencoba sebanyak empat kali sejak April 2022 lalu untuk menembus resistance tapi belum menunjukan tanda berhasil.

Jika melihat data-data dalam sepekan terakhir, lebih banyak investor yang menjual ketika rugi di tengah bear market. Hal tersebut dapat mengindikasikan market bottom.

Pergerakan para pemegang jangka panjang dalam tujuh hari terakhir lebih rendah dari rata-rata. Investor jangka panjang memiliki motif untuk memegang aset mereka.

Saat ini investor berada dalam fase kapitulasi di mana mereka menghadapi kerugian yang belum direalisasi. Hal ini menunjukkan adanya penurunan motif untuk merealisasikan kerugian yang berujung pada penurunan tekanan jual.

“Memonitor keadaan ekonomi makro merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena situasi tersebut dapat menjadi acuan yang berpengaruh terhadap pergerakan pasar,” kata Timo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper