Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bahan kimia PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) mencetak penurunan kinerja hingga September 2022. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan lewat penjualan sebesar 11,54 persen dan laba 21,23 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia, sampai dengan September 2022 MARK mencetak pendapatan dari penjualan mencapai Rp736,07 miliar, turun 11,54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp832,14 miliar.
Pendapatan terbesar diraih dari penjualan ekspor sebesar Rp591,87 miliar dan pendapatan dari penjualan ke pasar lokal sebesar Rp144,20 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan MARK turun dari Rp401,10 miliar menjadi Rp364,10 miliar dan menghasilkan laba kotor turun dari Rp431,04 miliar sampai September 2021 menjadi Rp371,97 miliar pada September 2022.
Dari catatan tersebut MARK masih mampu meraup laba bersih meskipun turun 21,23 persen dari sebesar Rp276,24 miliar pada sembilan bulan 2021, menjadi sebesar 217,59 miliar pada sembilan bulan 2022.
Perseroan juga mencetak penurunan laba per saham senilai Rp57,26 sampai September 2022, dari tahun sebelumnya senilai Rp72,67.
Baca Juga
Selanjutnya, total aset MARK juga menurun menjadi Rp999,63 miliar sampai September 2022 dari catatan hingga Desember 2021 sebesar Rp1,07 triliun. Adapun, total liabilitas sebesar Rp228,36 miliar dan ekuitas Rp771,26 miliar.
Saham MARK terpantau masih berada di level hijau pada perdagangan sesi I Rabu (2/11/2022) dengan kenaikan 2,44 persen atau 15 poin ke 630. Meskipun hari ini menghijau, sepanjang 2022, harga sahamnya turun sampai 41,40 persen, dan dalam setahun turun 37 persen.