Bisnis.com, JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), yang sebagian sahamnya dipegang Menparekraf Sandiaga Uno, melaporkan pertumbuhan Net Asset Value (NAV) pada kuartal III/2022 di tengah turunnya laba bersih perusahaan.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, SRTG mencatatkan NAV sebesar Rp64,9 triliun hingga kuartal III/2022. Angka tersebut naik 42 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp45,8 triliun (year-on-year).
Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham pada 9 bulan pertama tahun 2022 adalah sebesar Rp7,14 triliun. Jumlah tersebut menurun 49,25 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,07 triliun.
Lantas, emiten – emiten apa saja yang masuk pada portofolio Saratoga hingga awal November ini?
Tercatat, sebanyak 7 portofolio investasi milik SRTG telah tercatat di Bursa Efek Indonesia yang terbagi pada beberapa sektor.
Pada sektor komoditas, SRTG memiliki PT Merdeka Copper Gold (MDKA). Berdasarkan data BEI, SRTG memegang 4.423.174.297 lembar saham atau tingkat kepemilikan sebesar 18,34 persen hingga 30 September 2022.
Baca Juga
Kemudian, SRTG juga memegang 306.666.000 saham atau sebanyak 10 persen kepemilikan pada emiten penyedia gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII). Saratoga juga memegang sebanyak 14.045.425.500 saham atau 43,91 persen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui entitas anaknya PT Adaro Strategic.
Selanjutnya, SRTG juga memiliki 2.530.083.541 saham secara langsung pada emiten otomotif PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Dengan porsi kepemilikan 56,69 persen, Saratoga juga merupakan pengendali saham perusahaan tersebut.
Pada sektor investasi, SRTG juga memegang saham pengendali pada PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM). Belum lama ini, perusahaan yang dulunya bernama PT Provident Agro tersebut resmi berganti pengendali.
Winato Kartono, melalui PT Provident Capital Indonesia (PCI) telah resmi menjadi pengendali PALM dengan kepemilikan 3.598.129.808 saham, yang mewakili 50,85 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam perseroan.
Winato Kartono sendiri pernah menjabat sebagai Komisaris di entitas Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Maret 2022 lalu. Winato juga berinvestasi bersama Saratoga Investama Sedaya di TBIG.
Selanjutnya, SRTG juga memiliki investasi pada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TOWR). Kepemilikan saham Saratoga Investama pada TBIG secara tidak langsung melalui Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd sebesar 16.617.514.923 atau setara 73,34 persen.
Saratoga juga tercatat memegang 173.913.000 atau 6,97 persen saham emiten konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
Teranyar, perusahaan rumah sakit grup Saratoga, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. atau Primaya Hospital akan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO dengan harga penawaran antara Rp900--Rp950 per saham.
Mengutip prospektus perusahaan, Primaya Hospital bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.