Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mempersiapkan diri untuk membeli kembali atau buyback sahamnya senilai Rp100 miliar setelah mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan 2022.
Direktur Utama PSSI, Iriawan Ibarat mengatakan, kinerja PSSI telah menghasilkan arus kas yang melebihi dari jumlah yang diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan.
“Pada saat ini Perseroan memiliki tingkat kewajiban [leverage] utang yang baik, bahkan Perseroan masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan leverage apabila diperlukan,” jelasnya dalam keterbukaan informasi perseroan, Selasa (1/10/2022).
Untuk itu, perseroan bermaksud menggunakan kelebihan arus kas bebas melalui pembelian kembali saham PSSI dengan mengalokasian dana untuk pembelian kembali saham ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp100 miliar.
“Pembelian Kembali Saham Perseroan dapat memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien dan memungkinkan Perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal, meningkatkan laba per saham [Earnings Per Share/EPS] serta Pengembalian Atas Ekuitas/Return on Equity (ROE) secara berkelanjutan,” ungkap Iriawan.
Selain itu, pembelian embali saham PSSI akan memberikan Perseroan fleksibilitas yang lebih besar dalam rangka mengelola modal jangka panjang, sejauh surplus modal dan surplus dana yang melebihi kebutuhan, dengan memperhatikan rencana pengembangan dan ekspansi usaha.
Baca Juga
“Pelaksanaan transaksi Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memungkinkan pengendalian kelebihan arus kas bebas dengan cara yang efisien dan benar,” tambahnya.
Pembelian kembali saham direncanakan paling lama dalam jangka waktu enam bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB yakni untuk periode 9 Desember 2022 sampai dengan 30 Juni 2023.
PSSI mengharapkan pembelian kembali saham dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang, yang mana pada saat ini harga saham Perseroan tidak mencerminkan kondisi fundamental dan prospek Perseroan.
“Diharapkan dengan pembelian kembali saham maka saham perseroan dapat memiliki pergerakan harga saham yang positif. Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha mengingat PSSI memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha,” tutupnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan akhir September 2022, pendapatan usaha tumbuh 14 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi US$85,98 juta.
Hingga akhir kuartal III/2022, PSSI juga mencatatkan laba bersih periode berjalan tumbuh 115 persen menjadi US$33,1 juta dari US$15,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.