Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh Lebih Tinggi, Unilever (UNVR) Pacu Penjualan Produk Premium

Kontribusi segmen premium mencapai 25 persen dari total portofolio Unilever Indonesia (UNVR).
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.
Sanjiv Mehta (tengah), resmi menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). /Bisnis-Iim F. Timorria.

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan produk di segmen premium PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memperlihatkan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada performa secara keseluruhan. Produsen es krim Wall’s ini memastikan akan memperluas inovasi di segmen tersebut.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan kontribusi segmen premium mencapai 25 persen dari total portofolio UNVR.

Dia menambahkan bahwa persentase pangsa pasar yang dikuasai produk-produk premium juga lebih besar dibandingkan dengan persentase pangsa Unilever Indonesia secara nasional.

Adapun pangsa pasar UNVR mencapai 38,7 persen pada kuartal III/2022 dari sisi nilai, dibandingkan dengan 38,3 persen pada kuartal sebelumnya. Sementara untuk volume, pangsa pasar UNVR mencapai 31,6 persen pada periode Juli-September 2022, dari 30,9 persen pada kuartal II/2022.

“Dengan kontribusinya, pertumbuhan segmen premium mencapai 7,5 persen [sampai September 2022]. Jadi 50 persen lebih tinggi daripada pertumbuhan penjualan secara total yang berada di angka 5 persen,” kata Ira, Kamis (27/10/2022).

Oleh karena itu, Ira mengatakan Unilever Indonesia akan melanjutkan investasi dan inovasi di segmen produk-produk premium, terutama di kategori kecantikan, perawatan tubuh, dan es krim.

Selama periode sembilan bulan 2022, UNVR mengakumulasi penjualan sebesar Rp31,53 triliun atau naik 5,0 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp30,02 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Segmen rumah tangga dan perawatan tubuh menjadi kontributor penjualan terbesar dengan nilai Rp20,83 triliun selama Januari-September 2022. Nilai penjualan ini naik 3,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20,05 triliun.

Laba kotor dari segmen ini mencapai Rp10,23 triliun dengan margin 49,11 persen. Margin laba kotor tersebut lebih rendah daripada tahun lalu sebesar 53,18 persen.

Sementara itu, segmen makanan dan minuman membukukan penjualan sebesar Rp10,70 triliun atau tumbuh 7,27 persen yoy dibandingkan dengan Rp9,97 triliun pada tahun lalu. Margin laba kotor segmen food and refreshment juga turun dari 44,3 persen pada Januari-September 2021 menjadi 44,01 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper