Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat dengan saham potensial BDMN, ACES, BBYB, TOWR, MEDC, pada hari ini, Selasa (25/10/2022).
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan katalis positif untuk IHSG secara eksternal berasal dari kenaikan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada hari Senin waktu setempat sebesar 1,34 persen.
Kenaikan tersebut ditopang oleh rilis laporan S&P Global yang menunjukkan aktivitas bisnis AS bulan Oktober mengalami kontraksi. Hal ini akan semakin memperkuat estimasi investor bahwa The Fed tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari naiknya EIDO sebesar 0,50 persen serta penguatan harga komoditas nikel.
“Sentimen – sentimen tersebut menjadi pendorong IHSG akan ditutup menguat dalam perdagangan Selasa ini,” jelas Edwin.
Edwin memproyeksikan IHSG akan bergerak pada rentang 7.028 hingga 7.116 pada perdagangan hari ini. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi berada pada kisaran Rp15.560 hingga Rp15.600.
Baca Juga
Adapun rekomendasi beberapa saham dari direktur MNC Asset management tersebut pada perdagangan hari ini ialah BDMN, ACES, BBYB, TOWR, MEDC, BRIS, BBHI, PGAS, BBNI, dan BISI.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher Jordan mengatakan proyeksi penguatan IHSG pada hari ini didorong oleh musim rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal III/2022. Selain itu, dari sisi global bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga pada November 2022.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan MACD bergerak ke area akumulasi mengindikasikan potensi penguatan," ujar Dennies dalam risetnya.
Pada perdagangan besok Dennies memprediksi IHSG akan menguat dengan resistance 7.084, 7.116, dan support pada level 7.028, 7.004. Beberapa saham yang mendapat rekomendasi adalah ERAA, HMSP, dan AKRA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.