Bisnis.com, JAKARTA – Masa lock-up emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan segera berakhir pada 30 November 2022. Dibukanya lock-up tersebut akan menambah jumlah saham free float GOTO di Bursa.
Berdasarkan prospektusnya, saat ini jumlah saham GOTO yang beredar di masyarakat adalah sebesar 40,6 miliar saham atau setara 3,43 persen. Dengan dibukanya lock-up, jumlah saham free float GOTO akan bertambah 62,96 persen, menjadi 66,3 persen.
Tambahan free float 62,96 persen ini berasal dari pemegang saham dengan kepemilikan kurang dari 5 persen. Tercatat, sebanyak 745,6 miliar saham yang terkena lock-up digenggam oleh pihak-pihak dengan kepemilikan sebanyak kurang dari 5 persen.
Sebelumnya, Direktur Trimegah Sekuritas Indonesia David Agus memastikan jumlah saham GOTO memenuhi ketentuan free float dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 7,5 persen.
"Kalau dilihat dari prospektus, sebenarnya sudah ada lebih dari 60 persen pemegang saham minoritas di GOTO," ujar David.
Menurutnya, kepemilikan publik di GOTO setelah IPO mencapai 67 persen.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel.
Rinciannya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham atau 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebanyak 106,9 miliar saham atau 9,03 persen, dan SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebanyak 103,1 miliar saham atau 8,71 persen.
Lalu Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84 persen, pihak dengan kepemilikan kurang dari 5 persen sebesar 745,6 miliar atau 62,96 persen, dan masyarakat sebanyak 40,6 miliar saham atau 3,43 persen.
Jika periode lock-up saham GOTO berakhir, pemegang saham Seri A GOTO dapat menjual sahamnya ke pasar. Apabila seluruh saham Seri A dijumlahkan, tanpa memperhitungkan kepemilikan masyarakat, maka sebanyak 1,06 triliun saham GOTO dapat dijual saat periode lock-up berakhir.