Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Kamis (20/10/2022) seiring dengan potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini disinyalir belum akan mengalami perubahan. Pergerakan IHSG terlihat masih cenderung bergerak sideways, peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
"Mengingat kinerja emiten yang terlihat di kuartal II membaik dan memiliki potensi akan lebih baik di juartal III. Hal ini tentunya dapat dapat membantu mendongkrak performa IHSG dalam beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.
Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas dalam rentang 6.789 - 6.945. Rekomendasi saham pilihannya adalah ASII, BBNI, SMRA, UNVR, AALI, JSMR, SMGR, KLBF.
IHSG mengakhiri perdagangan Rabu (19/10/2022) dengan menguat 0,38 persen atau 25,92 poin ke level 6.860,41. Indeks sempat dibuka ke zona merah pada awal perdagangan sesi I. IHSG bergerak pada rentang 6.806,11-6.883,91.
Dalam 2 bulan terakhir BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps), untuk memastikan inflasi kembali pada sasaran 2 persen—4 persen pada kuartal III/2022.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan konsensus Bloomberg, mayoritas ekonom memperkirakan bulan ini BI menaikkan lagi suku bunga acuan dengan kisaran 25 bps—50 bps. BI akan mengumumkan keputusan perihal suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada hari ini, Kamis (20/10/2022).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, mengatakan kondisi nilai tukar dan pasar modal domestik cenderung terkoreksi di tengah sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Atas dasar itu, dia memperkirakan BI menaikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75 persen.
Dia menjelaskan, keputusan kenaikan suku bunga acuan tersebut diperlukan untuk menjangkar ekspektasi inflasi, khususnya second round effect dari penyesuaian harga BBM pada bulan lalu.
Selain itu, kenaikan suku bunga 50 bps juga untuk mengantisipasi kenaikan pengetatan The Fed yang diperkirakan lebih agresif pada November 2022.
Estimasi senada disampaikan Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, yang berasumsi kenaikan suku bunga 50 bps bertujuan untuk memperkuat rupiah.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
IHSG ditutup naik 1,75 persen atau 120,23 poin menjadi 6.980,65.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.847,53-6.986,2.
Pukul 13.59 WIB, IHSG naik 1,7 persen atau 116,91 poin menjadi 6.977,33.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.847,53-6.978,48.
IHSG naik 1,52 persen atau 104,56 poin menjadi 6.964,97 pada akhir sesi I.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.847,53-6.970.
Pukul 10.17 WIB, IHSG naik 1,1 persen atau 75,5 poin menjadi 6.935,92.
Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.847,53-6.942,15.
Pukul 09.00 WIB, IHSG naik tipis 0,01 persen atau 0,85 poin menjadi 6.861,26.