Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Resesi, Pakuwon (PWON) Masih Andalkan Proyek Mal dan Hotel

Manajemen Pakuwon Jati (PWON) menilai perusahaan aman dari risiko resesi karena model bisnis reccuring yang menopang pendapatan perusahaan.
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk. Manajemen PWON menilai perusahaan aman dari risiko resesi karena model bisnis reccuring yang menopang pendapatan perusahaan. /pakuwonjati.com
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk. Manajemen PWON menilai perusahaan aman dari risiko resesi karena model bisnis reccuring yang menopang pendapatan perusahaan. /pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) merasa cukup aman meski ancaman resesi dan situasi ekonomi makro saat ini dapat mempengaruhi kinerja.

Direktur Pakuwon Group Ivy Wong mengatakan hal ini dikarenakan pengembangan model bisnis PWON tak hanya pembangunan proyek melainkan pengembangan reccuring income lewat proyek hotel, mal, dan lainnya.

"Pakuwon sebenarnya bukan 100 persen di dalam development ya, kita porsi besar juga di reccuring. Kalau reccuring di dalam resesi tidak berpengaruh, masih ada pengunjung, hotelnya ada traveler segala. Jadi kalau untuk reccuring memang dampaknya gak ada," kata Ivy kepada Bisnis, dikutip Selasa (18/10/2022).

Namun, dampaknya memang akan terasa ke proyek properti yang dibangun. Ivy melihat jika terjadi resesi di tahun 2023, kondisi tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi penjulan properti.

Menurutnya, dampak akan terasa secara bertahap yang bermula dengan kenaikan inflasi hinnga kenaikan suku bunga. Di sisi lain, ada sedikit harapan jika melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terkendali saat ini.

"Istilahnya kalau bunga naik, inflasinya juga terjadi, konsumen pasti waspada kan gak tau itu berapa lama, mereka mungkin akan rem untuk spending," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya masih terus mencermati dan menunggu berita baik dari kondisi ekonomi baik secara global maupun nasional. Pasalnya, Ivy tak memungkiri ada kekhawatiran terkait daya beli pasar properti 2023.

Sementara itu, diketetahui pada semester I/2022 PWON mencatat pendapatan bersih sebesar Rp2,75 triliun atau naik 11,8 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp2,46 triliun.

Kinerja positif tersebut diiringi dengan laba komprehensif senilai Rp861 miliar atau naik 63,4 persen dibandingkan dengan semester I/2021 yaitu Rp527 miliar.

Adapun peningkatan kinerja pendapatan salah satunya didorong oleh capaian reccuring revenue yang mencapai Rp1,78 triliun atau naik 34,1 persen dari periode yang sama sebelumnya.

Capaian reccuring revenue terbesar di semester I/2022 bersumber dari pendapatan ritel mal Rp1,25 triliun, dan pendapatan hotel Rp346 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper