Bisnis.com, JAKARTA –Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menyebut insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) telah berdampak positif terhadap kinerja perseroan. PWON mampu mencetak penjualan Rp800 miliar berkat insentif tersebut.
Direktur Pengembangan Pakuwon Jati Ivy Wong mengatakan PWON mampu mencetak penjualan hingga Rp800 miliar berkat adanya insentif PPN DTP pada paruh pertama ini. Jumlah tersebut telah berkontribusi sekitar 53 persen dari total penjualan pada semester I/2022.
“Kalau sekarang sudah diangkat saya rasa sih memang market akan agak soft ya karena baru diangkat kedua pun juga [suku] bunganya pun mulai naik," ujar Ivy kepada Bisnis dikutip pada Minggu (9/10/2022).
Lebih lanjut, Ivy jelas berharap bahwa pemerintah dapat memberikan insentif lebih kepada para pengusaha. Terlebih lagi insentif berakhir ketika perekonomian global sedang tidak baik, termasuk tren kenaikan suku bunga. Hal ini lantas akan berdampak pada melambatnya sektor properti.
Meski demikian, Ivy mengakui bahwa pemerintah kemungkinan tidak akan kembali memberikan insentif. Menurutnya jika pemerintah memang akan memberi insentif lagi, maka PPN DTP seharusnya sudah diperpanjang.
"Saya rasa pun juga mungkin mereka [pemerintah] tidak akan memberikan lagi [insentif]. Kalau memang mau dia [pemerintah] seharusnya sudah perpanjang,” ujar Ivy.
Baca Juga
Terkait dengan rencana dari PWON, Ivy mengatakan saat ini perseroan lebih memilih untuk melihat kondisi pasar atau wait and see sejauh mana dampak dari berakhirnya insentif PPN DTP. Ivy menyebut sejauh ini penjualan dari PWON tidak sepi meski insentif baru saja berakhir.