Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum IPO Blibli (BELI) Kurang Menguntungkan, Ini Rekomendasi Analis

Blibli yang mulai proses IPO dengan target dana Rp8,17 triliun pada hari ini, Senin (17/10/2022), mendapat tantangan sentimen suku bunga.
Blibli yang mulai proses IPO dengan target dana Rp8,17 triliun pada hari ini, Senin (17/10/2022), mendapat tantangan sentimen suku bunga. Bisnis/Dedi Gunawan
Blibli yang mulai proses IPO dengan target dana Rp8,17 triliun pada hari ini, Senin (17/10/2022), mendapat tantangan sentimen suku bunga. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan teknologi entitas Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk. atau Blibli, mengalami momentum yang menguntungkan akibat kenaikan suku bunga acuan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan situasi dan kondisi saat ini kurang baik untuk emiten teknologi melakukan IPO.

"Kalau perhatikan situasi dan kondisi tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, perhatikan invasi, inflasi, tingkat suku bunga, ini akan berikan tekanan ke kinerja perusahaan. Kenaikan tingkat suku bunga turunkan daya beli, konsumsi, investasi dan pendapatan perusahaan," paparnya kepada Bisnis, Minggu (16/10/2022).

Pada pertemuan Bank Indonesia pada, Kamis 20 Oktober 2022, kemungkinan suku bunga Bank Indonesia akan dinaikkan kembali karena belajar dari kesalahan.

Menurutnya, saat ini kenaikan harga BBM membuat inflasi di atas proyeksi. The Fed juga potensi menaikkan suku bunga hingga 4,5 persen, situasi dan kondisi bagi calon emiten teknologi semakin sulit.

Lebih lanjut, dalam waktu dekat ini kabarnya bisnis rintisan e-commerce yang sudah dikuasai grup Djarum, yakni Blibli bakal melaksanakan IPO dalam waktu dekat.

"Kalau bicara saham teknologi startup kembali ke ekosistem apa yang dia jual, ekosistem apa yang bisa diberikan ke pengguna," katanya.

Selanjutnya, ekosistem ini juga perlu memperkirakan berapa banyak penggunanya serta setinggi apa engagement aplikasi dan para penggunanya.

"Ini poin penting, pertarungan bicara e-commerce cukup banyak Tokopedia, Bukalapak, Blilbli, ada Lazada, Shopee. Mereka menawarkan pesan yang sama, apa yang membuatnya berbeda, ini jadi perhatian khusus," jelasnya.

Lebih lanjut, mengacu pada IPrice pada 2021, Blibli berada pada urutan kelima dari rata-rata kunjungan per bulan para perusahaan e-comerce dengan jumlah 16,3 juta kunjungan. Posisi pertama diisi Tokopedia 158,1 juta kunjungan per bulan disusul Shopee, Bukalapak, dan Lazada.

"Kalau ditelisik Blibli bisa ada gaungnya, membentuk ekosistem terkait pertiketan, masing-masing ada pasarnya, perlu diperhatikan di belakangnya ada grup siapa," jelasnya.

Blibli mulai masa penawaran awal initial public offering atau IPO dengan target dana maksimal Rp8,17 triliun pada hari ini, Senin (17/10/2022).

Dalam prospektus, PT Global Digital Niaga Tbk. atau Blibli bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp250 per saham dalam IPO. Jumlah itu setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.

Saham perdana Blibli dibanderol dengan rentang Rp410 hingga Rp460 per saham. Dengan demikian, Blibli berpotensi menggalang dana Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun dari IPO.

Berikut Jadwal IPO Blibli

  • Masa Penawaran Awal : 17-24 Oktober 2022
  • Efektif : 28 Oktober 2022
  • Masa Penawaran Umum : 1-3 November 2022
  • Tanggal Penjatahan : 3 November 2022
  • Distribusi Saham Elektronik : 4 November 2022
  • Tanggan pencatatan saham di BEI : 7 November 2022

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek ialah PT BCA Sekuritas (terafiliasi) dan PT BRI Danareksa Sekuritas. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper