Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktif Akuisisi Lahan Kelapa Sawit, Simak Rekomendasi Saham STAA

Akusisi lahan yang dilakukan Sumber Tani Agung Resources (STAA) akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA).
Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA).

Bisnis.com, JAKARTA – Akuisisi lahan sawit yang dilakukan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) diyakini akan berimbas positif terhadap pertumbuhan produksi dan penjualan perusahaan.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Alroy Soeparto memaparkan, volume penjualan crude palm oil (CPO) STAA mencatatkan penurunan 19 persen sepanjang paruh pertama tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung serta pemberlakuan larangan ekspor CPO di awal semester I/2022 yang menghambat volume penjualan STAA.

Jadi, peningkatan Pendapatan dan Laba Bersih semester I/2022 sebenarnya ditopang oleh average selling price (ASP) CPO yang melonjak 43 persen menjadi IDR14,600 per ton dari IDR10,232 per ton di semester I/2021,” jelasnya saat dihubungi, Minggu (16/10/2022)

Alroy memaparkan, prospek kinerja STAA di sisa tahun 2022 salah satunya akan dipengaruhi oleh pergerakan ASP CPO. Menurutnya, ASP CPO pada semester II/2022 akan lebih rendah dari semester I/2022.

Namun, dengan kondisi cuasa yang lebih mendukung di semester II/2022 diperkirakan volume produksi dan penjualan CPO STAA dapat kembali meningkat.

Adapun, skuisisi lahan sawit seluas 3.072 hektar sejalan dengan target penambahan lahan sawit seluas 10.000 hektar dengan usia pohon prima. Akusisi ini, menurut Alroy, akan meningkatkan volume produksi STAA sehingga volume penjualan akan turut naik.

 Selain itu, adanya beragam upaya program pemerintah untuk peningkatan ekspor CPO seperti relaksasi ekspor CPO dapat mempercepat penjualan CPO STAA yang sempat tertimbun dalam tanki penyimpanan,” jelasnya.

Seiring dengan hal tersebut, Alroy merekomendasikan rating beli atau buy untuk STAA dengan target harga Rp1.700. Menurut Alroy, STAA memiliki rata-rata usia pohon yang masih prima, sehingga produksi TBS dapat terus tumbuh.

“Tingkat profitabilitas juga tinggi dimana STAA memiliki rasio laba bersih per total lahan tertanam sebesar Rp15,1 juta per hektare.

Sebelumnya, STAA telah resmi mengambil alih dua perusahaan perkebunan sawit dengan nilai transaksi mencapai Rp306 miliar. Pembelian ini dilakukan melalui dua anak usaha STAA yakni PT Transpacific Agro Industry (TPAI) dan PT Madina Agrolestari (MAL)

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI)STAA melaporkan TPAI dan MAL telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atas 100 persen kepemilikan saham PT Hanuraba Sawit Kencana (HSK) dan PT Sawit Agro Lestari (SAL) pada 26 Agustus 2022. Dua perusahaan yang diambil alih tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi dengan STAA.

Transaksi pembelian ini dilakukan dengan Sumatera Plantations Pte. Ltd dan PT Bio Permai selaku penjual, serta Kalimantan Plantations Pte. Ltd sebagai sponsor.

Dua anak usaha Sumber Tani Agung mengambil alih sebanyak 87.644 saham HSK dengan nilai mencapai Rp256 miliar. Sementara itu, pembelian SAL mencakup pengambilalihan 52.320 lembar saham dengan harga pembelian sebesar Rp50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper