Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI022 mencapai kisaran Rp8 triliun kurang dari sepekan jelang penutupan masa penawaran.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring pada Jumat (14/10/2022) sekitar pukul 18.20 WIB, total penjualan ORI022 telah menyentuh Rp8,17 triliun. Adapun kuota pemesanan tercantum Rp2,82 triliun dari target Rp10 triliun.
Adapun, masa pemesanan ORI022 telah dibuka sejak 26 September dan berlangsung hingga 20 Oktober 2022 mendatang. Dengan demikian, investor masih memiliki waktu 6 hari untuk membeli ORI022.
Sejauh ini, penjualan ORI022 terbilang lebih lamban dibandingkan dengan seri SBN ritel yang ditawarkan sebelumnya, SR017. Pada penawaran SR017, pemerintah beberapa kali melakukan penambahan kuota seiring dengan tingginya minat investor ritel. SR017 pun mampu mencatatkan penjualan Rp26,97 triliun.
Sementara itu, pada penawaran seri ORI021 minat investor ritel juga cukup tinggi dan mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp25,06 triliun.
Terkait hal tersebut, Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie menjelaskan lambatnya penjualan ORI022 disebabkan oleh kupon yang tidak berubah banyak dibandingkan dengan SR017.
Baca Juga
Di sisi lain, ORI022 diterbitkan di tengah terjadinya tren kenaikan suku bunga global, termasuk suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Sepertinya investor cenderung menanti seri ritel berikutnya, karena ekspektasinya akan memberikan kupon yang lebih tinggi," jelasnya.