Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Klaim IHSG Masih Dalam Tren Positif Meski Lagi Bearish

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tren positif, meskipun telah terkoreksi.
Dari kiri: Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Yunita Linda Sari, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Djustini Septiana, dan Direktur Humas OJK Darmansyah dalam konferensi pers OJK di Jakarta, Jumat (14/10/2022). Bisnis - Annisa Kurniasari Saumi
Dari kiri: Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Yunita Linda Sari, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Djustini Septiana, dan Direktur Humas OJK Darmansyah dalam konferensi pers OJK di Jakarta, Jumat (14/10/2022). Bisnis - Annisa Kurniasari Saumi

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tren positif, meskipun telah terkoreksi selama sepekan terakhir.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, pertumbuhan pasar modal Indonesia masih positif, dengan volatilitas yang relatif terjaga hingga saat ini dibandingkan dengan negara lain.

"Kinerja IHSG merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan bursa Asia dan regional," kata Inarno, di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Berdasarkan statistik dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per 13 Oktober 2022, kinerja IHSG secara year to date (YTD) memang masih positif dibandingkan dengan bursa Asia dan regional. IHSG masih mencatatkan pertumbuhan 4,55 persen secara year to date yakni di level 6.880,63, di saat bursa Asia dan regional mencatatkan koreksi secara YTD.

Bahkan, lanjut Inarno, pada 13 September pertumbuhan IHSG telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 7.318,01 meskipun saat ini kembali turun mengikuti pelemahan di bursa global. Sementara itu, market cap IHSG saat ini tercatat mencapai Rp9.142 triliun atau meningkat sebesar 10,75 persen YTD.

"Keseluruhan capaian pasar modal Indonesia sangat penting dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai tempat berinvestasi yang aman, nyaman, dan terpercaya. Hal ini khususnya dalam mendukung penyediaan sumber pembiayaan yang berkelanjutan, baik bagi proyek prioritas pemerintah maupun untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia ke kancah global," ujarnya.

Di samping itu, kata Inarno, emiten juga mulai meningkatkan aktivitas penghimpunan dana melalui pasar modal seiring dengan telah pulihnya kembali aktivitas perekonomian domestik.

OJK mencatat, hingga 11 Oktober 2022, aktivitas penghimpunan dana di pasar modal adalah sebesar Rp179,66 triliun, dari 168 emisi. Emisi ini terdiri dari 42 penawaran umum perdana saham, 22 penawaran umum terbatas, 16 penawaran umum efek bersifat utang dan atau sukuk, 88 penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang dan atau sukuk di tahap I dan tahap II.

"Dari 168 kegiatan emisi tersebut, 48 di antaranya adalah emiten baru, bahkan hingga saat ini sudah ada puluhan perusahaan lagi yang mengincar untuk melakukan penawaran umum perdana," tuturnya.

Adapun pertumbuhan jumlah emiten ini menurut Inarno diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel yang meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan 5 tahun terakhir. OJK mencatat, hingga 11 Oktober 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 9,85 juta SID.

Pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor reksa dana dan mayoritas masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun yang mencapai 59,08 persen.

Kinerja reksa dana sendiri menurut OJK masih mengalami sedikit penurunan. Sampai dengan 11 Oktober 2022, total NAB reksa dana menurun sebesar 8,06 persen, dari Rp573,54 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp531,80 triliun.

Sementara itu, total Asset Under Management (AUM) juga mengalami penurunan sebesar 1,27 persen dari sebelumnya sebesar Rp847,37 triliun menjadi Rp836,57 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper