Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beragam Jurus Aplikasi Investasi Pikat Investor Ritel Baru

Untuk meningkatkan basis investor, aplikasi investasi banyak melakukan kerja sama dengan agen penjual efek reksa dana (APERD).
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Beragam platform investasi di Indonesia menyiapkan sejumlah strategi guna memanfaatkan momentum pertumbuhan investor di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal mencapai 9,77 juta pada September 2022. Jumlah tersebut naik 2,48 persen dibandingkan Agustus 2022 sebesar 9,54 juta.

Sementara itu,  investor reksa dana tercatat sebanyak 9,09 juta, atau naik dari perolehan Agustus 2022 sebesar 8,86 juta. Selanjutnya, investor surat berharga negara atau SBN juga meningkat dari 761.045 menjadi 783.273

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Eri Kusnadi menuturkan, minat investasi di Indonesia masih tinggi dan akan terus bertumbuh ke depannya. Menurutnya, pertumbuhan minat utamanya dipicu oleh peningkatan pemahaman masyarakat.

“Selain itu, akses untuk berinvestasi saat ini juga sudah cukup luas,” jelasnya saat dihubungi Bisnis Rabu (12/10/2022)

Seiring dengan tingginya minat investasi, Eri mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan basis investor. Upaya tersebut dilakukan melalui perluasan kerja sama dengan agen penjual efek reksa dana (APERD).

Eri menuturkan, sejauh ini BPAM telah bekerjasama dengan 34 APERD baik dari lembaga perbankan maupun non perbankan seperti fintech. Beberapa APERD tersebut adalah Bank BNI, Bank BCA, Bareksa, Bibit, BNI Sekuritas, dan Ajaib.

“Untuk tahun ini mungkin masih ada tambahan sekitar 1-2 yang akan live,” jelas Eri.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pihaknya terus meningkatkan upayanya untuk memperluas basis investor. Ia menjelaskan, Panin AM aktif berpartisipasi dalam kegiatan literasi dan edukasi baik yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pihak sendiri.

Selain itu, Panin AM juga terus meningkatkan promosi dan komunikasi kepada nasabahnya melalui sosial media.

“Kami juga mengembangkan aplikasi yang akan memudahkan pembukaan rekening,” lanjut Rudiyanto.

Selain itu, Panin AM juga memperluas kerja sama dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Beberapa APERD yang telah bekerjasama dengan Panin AM diantaranya dalah Bank BCA, Bank Panin, Philip Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Moduit, Ajaib Sekuritas, dan Invesnow.

Sementara itu, CEO Aldiracita Sekuritas Rudy Utomo mengatakan pihaknya bersiap masuk ke pemasaran investor ritel melalui aplikasi online.

Aplikasi trading online yang dinamakan Strive tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor Aldiracita Sekuritas secara berkelanjutan. Meski demikian, ia tidak memberi rincian yang pasti terkait waktu peluncuran aplikasi ini.

“Aplikasi online kami akan diluncurkan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Rudy.

Selain itu, Rudy menambahkan Aldiracita juga akan meningkatkan literasi dan edukasi seputar dunia investasi. Langkah ini dilakukan ke berbagai kalangan masyarakat serta komunitas–komunitas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper