Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Aksi Stock Split, NFC Indonesia (NFCX) Minat?

Manajemen NFCX menyampaikan wacana dan inisiatif untuk perluasan basis investor sedang dikaji perusahaan.
Suasana penawaran umum perdana saham PT NFC Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (3/7/2018). Manajemen NFCX menyampaikan wacana dan inisiatif untuk perluasan basis investor sedang dikaji perusahaan. /JIBI-Nurul Hidayat
Suasana penawaran umum perdana saham PT NFC Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (3/7/2018). Manajemen NFCX menyampaikan wacana dan inisiatif untuk perluasan basis investor sedang dikaji perusahaan. /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 9 aksi pemecahan nilai saham atau stock split telah dilakukan oleh emiten-emiten di Bursa. Aksi pemecahan nilai saham ini umumnya dilakukan untuk menambah likuiditas emiten di pasar.

Emiten dengan salah satu harga saham termahal di BEI, PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menyampaikan masih mengkaji opsi terbaik untuk memperluas basis investor.

Group Head Corporate Finance NFC Indonesia Stanley Tjiandra menuturkan berbagai wacana dan inisiatif untuk perluasan basis investor sedang dikaji oleh emiten berkode saham NFCX ini.

"Pada saat yang tepat, nanti kami akan umumkan lewat keterbukaan informasi sebagaimana yang diatur dalam UU Pasar Modal," ucap Stanley kepada Bisnis, Selasa (11/10/2022).

Secara umum, lanjutnya, NFCX terus berupaya meningkatkan berbagai inisiatif untuk mendukung penciptaan nilai bagi para pemegang sahamnya.

"Hal tersebut dilakukan lewat berbagai inovasi bisnis dan penguatan fundamental keuangan perusahaan," kata dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, saham NFCX menjadi saham degan harga termahal ke-11 yang diperdagangkan di Bursa.

Pada penutupan perdagangan Selasa (11/10/2022), saham NFCX tercatat naik 375 poin atau 2,97 persen ke level Rp13.000 per saham.

Saham NFCX tercatat telah menguat sebesar 45,25 persen sejak awal tahun hingga saat ini. Saham NFCX memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp8,67 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper