Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metland (MTLA) Bidik Penjualan Apartemen Tumbuh 10 Persen 2022

Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland menyebut kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) tidak akan berpengaruh penjualan apartemen.
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland menyebut kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja segmen apartemen.

Direktur Metland Olivia Surodjo mengatakan adanya kenaikan suku bunga BI memang akan mempengaruhi beberapa aspek termasuk pembiayaan apartemen melalui skema Kredit Pemilikan Apartemen atau (KPA). Namun, ia menilai hal tersebut tidak terlalu signifikan lantaran mayoritas konsumen melakukan pembayaran secara tunai maupun cicilan dari developer.

"Tidak terlalu signifikan dikarenakan rata-rata konsumen atau pembeli apartemen melakukan pembayaran melalui cash maupun cicilan developer," ujar Olivia kepada Bisnis pada Selasa (4/10/2022).

Beberapa unit apartemen yang dimiliki oleh MTLA adalah M Gold Apartmen yang terletak di kawasan Bekasi, dan Kaliana Apartmen yang terletak di kawasan Metland Transyogi CIbubur.  Olivia mengatakan rata-rata konsumen apartemen MTLA berusia 30 sampai 55 tahun.

Terkait target pasar dari segmen apartemen, MTLA menyebut perseroan menargetkan masyarakat yang beraktivitas di daerah industri dan perdagangan sekitar Bekasi, Cibubur, Cileungsi dan Gunung Putri. Target pasar lainnya adalah para investor yang ingin menyewakan unitnya bagi para pekerja di kawasan tersebut.

MTLA juga telah melakukan beberapa strategi guna mendorong pemasaran seperti menyiapkan produk siap huni untuk rental. Olivia menyebut strategi ini telah mendapat respon positif dari para konsumen.

"Sehingga MTLA optimis hingga akhir tahun penjualan apartemen dapat naik hingga 10 persen dibanding tahun 2021," ujar Olivia.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, MTLA mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp110,64 miliar, tumbuh 30,9 persen year on year (yoy) dari laba bersih Rp84,52 miliar pada periode yang sama 2021.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan sebesar Rp488,80 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai Rp362,47 miliar.

Secara spesifik, pendapatan MTLA dari segmen apartemen mencapai Rp233,24 miliar. Angka ini turun tipis dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp234,66 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper