Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland menyebut meredanya pandemi Covid-19 berdampak positif terhadap pendapatan dari segmen perhotelan.
Direktur Metland Olivia Surodjo mengatakan dengan aktivitas luar rumah yang berangsur normal, tingkat okupansi unit hotel MTLA membaik hingga 65 persen sampai 80 persen. Hal ini juga didukung dengan adanya vaksin yang sudah diterima masyarakat.
Adapun recurring income dari segmen hotel MTLA hingga Agustus 2022 tumbuh sekitar 33 persen dari periode yang sama pada tahun lalu atau secara year-on-year (yoy).
"Saat ini unit bisnis hotel jauh lebih baik dibangdingkan waktu yang sama tahun lalu, sehingga dapat kami sampaikan hingga Agustus 2022 recurring income yang terdiri dari mal dan hotel bertumbuh sekitar 33 persen [secara] yoy," ujar Olivia kepada Bisnis pada Rabu (28/9/2022).
Tekait dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan mahalnya harga tiket, Olivia menyebut dua hal tersebut tidak berpengaruh signifikan pada bisnis hotel MTLA. Hal ini lantaran adanya kombinasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) dan penginapan jenis leisure.
Lebih lanjut, Olivia menyebut MTLA tengah menyiapkan program untuk menarik pasar MICE dari korporasi maupun pemerintahan. Adapun MTLA tengah menyiapkan beberapa paket untuk stay and experience di destinasi wisata sekitar hotel.
Baca Juga
"Metland juga menyiapkan program-program menarik untuk menggaet pasar MICE dari Corporate/Goverment, sedangkan untuk market leisure kami siapkan beberapa paket untuk stay dan experience di destinasi wisata sekitar hotel MTLA," ujar Olivia.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, MTLA memperoleh pendapatan dari hotel sebesar Rp50,34 miliar. Angka ini naik 41,01 persen dari Rp35,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
MTLA mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp110,64 miliar, tumbuh 30,9 persen yoy dari laba bersih Rp84,52 miliar pada periode yang sama 2021.
Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan sebesar Rp488,80 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai Rp362,47 miliar.