Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Masih Bullish, BNI Sekuritas Pantau ADRO, ITMG dan BUMI

Saham emiten batu bara masih berpotensi bullish dan layak dikoleksi seperti ADRO, ITMG dan BUMI.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara mengalami volatilitas dalam beberapa hari terakhir. Namun, secara umum emiten di sektor energi fosil ini masih menarik untuk dicermati seperti ADRO, ITMG dan BUMI.

Berdasarkan data Bloomberg  Rabu (21/9/2022), harga batu bara Newcastle untuk kontrak September 2022 mengalami penurunan 1,30 persen ke US$440 per ton. Harga tersebut dinilai analis masih cukup kuat karena masih bertahan di atas US$430 per ton.

“Kita lihat harga batu bara cukup volatil tapi masih kuat di atas US$430 per ton. Beberapa emiten di bidang batu bara ada PTBA, ADRO, ITMG dan HRUM semua juga menunjukkan kinerja signifikan sepanjang semester I/2022, bahkan HRUM dapat menaikkan laba bersihnya 1.300 persen sehingga masih cukup menarik,” kata Analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra dalam riset, Rabu (21/9/2022).

Lebih lanjut Maxi mengatakan, untuk emiten batu bara dilihat baik PE dan EV Ebitda dari emiten di bidang batu bara masih menarik untuk dicermati dan koleksi.

Secara teknikal, Analis Teknikal BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar merekomendasikan Speculative Buy untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), karena bisa bergerak naik dengan batas atasnya di 4.180, dan target berikutnya menuju 4.700. Support saham ADRO selanjutnya akan berada di 3.860, dan kalau tembus bisa ke 3.670 sampai 3.530.

“Harga batu bara yang masih tinggi menjadi sentimen positif ke saham ADRO dan saham batu bara lainnya,” ungkapnya.

Selanjutnya, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mendapat rekomendasi beli karena sudah mendekati oversold. BNI Sekuritas memberi target di 154-166 untuk cicil beli, stop loss cukup jauh di 147, 144, dan 123, yang agak jauh untuk jangka menengah, dan resisten di 208,220 dan 246.

Selanjutnya, saham PT Harum Energy Tbk. HRUM mendapat rekomendasi untuk bisa dicicil beli dengan stoploss di bawah 1.780 dan target harga masih menuju ke 2.030-2.300.

Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) juga mendapat katalis dari mobil listrik dan batu bara, dan sudah mendekati oversold. Investor bisa melakukan cicil beli di 2.900-2.960 dan target harga selanjutnya masih ke arah 3.200-3.400 untuk jangka pendek dan stop loss di bawah 2.700.

Saham PT Indo Tambangraya Megag Tbk. (ITMG) pas berhent di MA-nya di 41.675. Investor bisa antisipasi untuk speculative buy dengan target harga masih di 47.000-50.000.

“Kalau ada penurunan masih kita beli jadi kalau buy teknikal buy quality stock dengan harga diskon,” imbuhnya.

Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) masih dalam posisi konsolidasi menuju support 4.310 dan jika tertembus bisa menuju 4.210-4.110. PTBA bisa dicicil beli dengan stop loss di bawah 4.110, dan target harga di atas 4.340-4540.

TOBA juga mendapat keuntungan dari mobil listrik, kemungkinan jika turun TOBA bisa menuju ke 750-780, sehingga bisa dicicil beli dengan stop loss di bawah 750 dan target harga di atas 890-1.070.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper