Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sideways sekalipun mengakhiri perdagangan sesi I di zona hijau pada Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 11.30 WIB, IHSG mengakhiri sesi I dengan kenaikan 0,15 poin atau 0,00 persen ke level 7.195,64. Indeks sempat mencapai posisi terendah 7.186,24 dan tertinggi di posisi 7.252,18.
Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.468,42 triliun dari sebelumnya Rp9.460 triliun. Sebanyak 198 saham parkir di zona hijau, 324 saham melemah, dan 161 saham bergerak di tempat.
Pergerakan IHSG terutama disebabkan oleh menguatnya indeks sektor teknologi sebesar 0,52 persen, kemudian disusul konsumer non-cyclical sebesar 0,13 persen.
Sementara itu, indeks sektor energi turun 1,38 persen, properti turun 1,14 persen, dan sektor industri dasar turun 0,89 persen.
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak ditransaksikan secara volume yakni sebanyak 5 miliar lembar dan nilai Rp818,4 triliun. BUMI mengakhiri sesi I di harga Rp157 atau turun 6,55 persen.
Baca Juga
Selanjutnya, saham BBCA diperdagangkan sebanyak 34,5 juta saham dengan nilai Rp297,1 miliar, GOTO senilai Rp247,2 miliar dengan volume 964,3 juta saham, dan BBRI sebesar Rp216,4 miliar.
Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, GOTO menjadi saham dengan kenaikan tertinggi yakni sebesar 7,44 persen sehingga parkir di 260. Kemudian disusul UNVR yang naik 2,17 persen dan parkir di 4.700 dan ASII naik 0,35 persen sehingga berada di level 7.150 per saham.
Adapun saham emiten Grup Bakrie masih nyaman berkubang di zona merah. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melemah 6,77 persen, dan induk usahanya PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) terperosok 6,55 persen. Selain itu, saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) juga ambruk 5,97 persen. Ketiga saham ini masuk top losers sejak kemarin.
Lebih lanjut, saham big caps yang melemah mencakup BBRI, TPIA, BBCA, dan BYAN dengan penurunan masing-masing sebesar 0,44 persen, 0,81 persen, 0,87 persen dan 1,40 persen.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menyebutkan pergerakan IHSG hari ini diwarnai sentimen positif menjelang pengumuman hasil rapat The Fed 21—22 September 2022. Pasar memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya.
Sentimen positif terlihat dari menguatnya indeks Dow Jones pada perdagangan Senin (19/9/2022) waktu setempat sebesar 0,64 persen setelah sempat terkoreksi dua hari berturut-turut pekan lalu. Dengan kombinasi kenaikan harga komoditas seperti minyak sebesar 0,39 persen, nikel 0,93 persen, dan timah 1,57 persen, IHSG bisa mendapat katalis positif dan berpeluang menguat.
“Hal tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini sambil menunggu keputusan Bank Indonesia yang diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 21 September 2022,” kata dia.
Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.154—7.233, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di rentang Rp14.940-Rp15.000 per dolar AS.