Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Saham GOTO Pimpin Penguatan Big Caps

IHSG ditutup naik 0,02 persen atau naik 1,46 poin ke posisi 7.196,95 dengan dorongan saham GOTO.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,40 persen pada penutupan perdagangan hari ini Selasa (20/9/2022). Adapun saham GOTO memimpin saham big caps yang mayoritas mengakhiri perdagangan di zona hijau.

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup naik 0,02 persen atau naik 1,46 poin ke posisi 7.196,95. pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 7.186,24—7.252,4.

Terdapat 198 saham menguat, 323 saham berakhir di zona merah, dan 165 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.467 triliun pada perdagangan hari ini.

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak ditransaksikan secara volume 8,1 miliar lembar dan nilai Rp1,3 triliun. BUMI ditutup stagnan dengan parkir di harga Rp168.

Selanjutnya, saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) diperdagangkan dengan nilai Rp116,9 miliar dan volume 1,8 juta saham, GOTO senilai Rp423,1 miliar, dan BIPI sebesar Rp226,8 miliar.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi yakni sebesar 9,92 persen sehingga parkir di 266. Posisi GOTO disusul UNVR yang naik 2,83 persen dan parkir di 4.730 dan ASII naik 0,70 persen sehingga berada di level 7.175 per saham.

Sementara itu, saham big caps yang melemah mencakup BMRI, TLKM, BBCA, ARTO, BYAN, dan BBRI dengan penurunan sebesar 0,27 persen, 0,44 persen, 1,16 persen, 1,34 persen, 1,4 persen dan 1,75 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang sebelumnya menyebut IHSG berpeluang menguat seiring dengan positifnya indeks global dari harga komoditas.

Edwin dalam riset hariannya menuliskan setelah selama dua hari indeks DJIA melemah sebesar 1,01 persen, akhirnya Indeks DJIA dapat bangkit di hari ketiga dengan menguat sebesar 0,64 persen.

Penguatan indeks tersebut seiring dengan penantian keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada tanggal 21-22 September 2022.

“Dan jika penguatan DJIA tersebut dikombinasikan dengan menguatnya harga beberapa komoditas, maka berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini,” tulis Edwin dalam riset hariannya, Selasa (20/9/2022).

Harga komoditas yang mengalami penguatan pada perdagangan kemarin di antaranya harga minyak mentah yang naik 0,39 persen, nikel naik 0,93 persen dan timah naik 1,57 persen.

Sementara itu di dalam negeri pelaku pasar menunggu keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan (7DRR) yang diperkirakan naik sebesar 25 bps pada 21 September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper