Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah untuk perdagangan hari ini, Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan dengan menguat 0,37 persen atau 26,62 poin sehingga parkir di level 7.195,49 pada perdagangan sebelumnya, Senin (19/9/2022).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan IHSG pada perdagangan sebelumnya, Senin (19/9/2922) ditutup menguat dengan rentang yang cukup terbatas di tengah tekanan pasar.
Di mana data ekonomi yang kurang baik berpotensi mendorong The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi pada pekan ini.
Adapun pada perdagangan hari ini, Dennies memprediksi IHSG melemah. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick doji pada lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan masih akan berlanjut.
“Dari dalam negeri masih minim sentimen dari data ekonomi. Sementara dari global masih ditekan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang masih agresif pada tengah pekan ini,” tulisnya dalam riset harian, dikutip Selasa (20/9/2022).
Baca Juga
Untuk perdagangan hari ini, Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 7.153 dan 7.112 serta resistance 7.233 dan 7.272.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini:
WIIM, PT Wismilak Internasional Makmur Tbk.
- Target Price: 790 – 820
- Entry Level: 700 – 720
- Stop Loss: 685
- Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume cukup tinggi berpotensi melanjutkan penguatan, uji resistance terdekat.
RALS, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
- Target Price: 630 – 650
- Entry Level: 590 – 610
- Stop Loss: 575
- Mengalami koreksi dengan volume tinggi, Uji support.
SIDO, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
- Target Price: 790 – 810
- Entry Level: 730 – 750
- Stop Loss: 715
- Candlestick membentuk long white body dengan stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.