Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), Electrum, menargetkan bisa memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan di dalam negeri.
Namun, sampai 3 tahun mendatang atau 2025, perusahaan kongsi Gojek dan TOBA itu membidik penjualan 500.000 unit motor listrik.
Target ini sejalan dengan ambisi TOBA untuk menambah kontribusi bisnis hijau, begitu pula dengan rencana Gojek untuk mentransformasikan seluruh armada milik mitranya menjadi motor listrik. Electrum yang didirikan pada 2021 itu telah menerima suntikan investasi US$1 miliar untuk mengeksekusi rencana tersebut.
“Untuk targetnya 2025 ada 500.000 motor listrik yang kami jual melalui Electrum. Ini untuk komersial,” kata Head of Corporate Strategy PT TBS Energi Utama Tbk Nafi Achmad Sentausa dalam konferensi pers pada awal Juni 2022.
TOBA telah menetapkan target peningkatan porsi bisnis hijau terhadap pemasukan perusahaan. Dalam dua tahun ke depan atau sampai 2024, porsi pendapatan antara energi fosil dan energi terbarukan diharapkan mencapai 50:50.
Nafi menjelaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik bersama Gojek telah melalui tahap commercial pilot. TBS Energi menargetkan pada akhir 2022 sampai awal 2023, proses pembangunan fasilitas manufaktur telah dimulai.
Baca Juga
“Targetnya akhir tahun ini sampai awal tahun depan kami sudah bisa mulai groundbreaking fasilitas manufaktur untuk mulai produksi dan menjual secara komersial di 2024,” paparnya.
TOBA belum bisa berbicara banyak mengenai tambahan pendanaan eksternal untuk proyek kendaraan listrik. Harga batu bara yang cukup baik dalam beberapa waktu terakhir diyakini mampu menopang pendanaan dari sisi internal.
Terbaru, Presiden Direktur Electrum sekaligus Wakil Presiden Direktur TOBA Pandu Sjahrir optimistis dengan target penjualan Electrum, di tengah risiko dan tantangan perubahan iklim. Electrum diharapkan bisa memasok sampai 2 juta unit motor listrik dalam beberapa tahun ke depan.
Pada Februari 2022, Electrum menjalin kerja sama dengan Pertamina dan Gogoro Inc., perusahaan energi dan produsen kendaraan listrik asal Taiwan. Kerja sama dilakukan dalam rangka peningkatkan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia dan komitmen memasok kendaraan listrik untuk Gojek. Kolaborasi ini lantas melibatkan motor listrik Gesits milik Wika Industri Manufaktur.
Electrum telah mengoperasikan 13 stasiun penukaran baterai di Jakarta dan telah memasok 300 motor listrik. Pandu mengatakan adopsi kendaraan listrik dalam ekosistem Gojek berjalan cepat.
“Ini proses adopsi yang cepat. Artinya ada respons positif pasar, masyarakat menyukai pemakaian motor listrik,” kata Pandu dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (20/9/2022).
Pandu memperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal akan meningkatkan daya tarik kendaraan listrik. Dia juga optimistis target Gojek untuk menjadikan seluruh armadanya berbasis kendaraan listrik pada 2030 bisa dicapai lebih cepat.
“Namun untuk mencapainya mungkin perlu kebijakan pemerintah yang suportif,” lanjutnya.
Gojek tercatat memiliki 2 juta mitra ojek motor maupun mobil pada 2021. Dua kendaraan tersebut merupakan sarana transportasi pendukung mobilitas utama di Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan kenaikan BBM subsidi belum lama ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada masyarakat.
Pandu meyakini dengan harga BBM yang meningkat, pemakaian kendaraan listrik akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Dia juga menyebutkan pemakaian kendaraan listrik bisa menjadi alternatif karena lebih murah.