Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat 9,92 persen dan parkir di harga Rp266 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (20/9/2022). Penguatan saham GOTO terjadi di tengah sentimen rencana bisnis Gojek menambah motor listrik.
Saham GOTO memimpin kenaikan indeks sektor teknologi yang ditutup menguat 0,94 persen. Lonjakan kenaikan GOTO juga menjadi yang tertinggi di antara saham-saham berkapitalisasi besar penghuni IDX30.
Saham GOTO bergerak di rentang 244–268 sepanjang perdagangan. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 1,63 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp423,58 miliar. Perdagangan saham GOTO hari ini menjadikannya salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perusahaan patungan GOTO dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), Electrum, menargetkan bisa memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan di dalam negeri. Ambisi ini didorong oleh komitmen pengurangan emisi karbon di tengah naiknya harga bahan bakar fosil.
Presiden Direktur Electrum sekaligus Wakil Presiden Direktur TOBA Pandu Sjahrir dalam wawancara dengan Nikkei Asia mengaku optimistis dengan rencana perusahaan patungan ini dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Belum lama ini, Electrum menjalin kerja sama dengan Pertamina dan Gogoro Inc., perusahaan energi dan produsen kendaraan listrik asal Taiwan. Kerja sama dilakukan dalam rangka peningkatan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia dan komitmen memasok kendaraan listrik untuk Gojek. Kolaborasi ini lantas melibatkan motor listrik Gesits milik Wika Industri Manufaktur.
Baca Juga
Electrum sejauh ini telah mengoperasikan 13 stasiun penukaran baterai di Jakarta dan telah memasok 300 motor listrik. Pandu mengatakan adopsi kendaraan listrik dalam ekosistem Gojek berjalan cepat.
“Ini proses adopsi yang cepat. Artinya ada respons positif pasar, masyarakat menyukai pemakaian motor listrik,” kata Pandu dikutip Selasa (20/9/2022).
Pandu memperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal akan meningkatkan daya tarik kendaraan listrik. Dia juga optimistis target Gojek untuk menjadikan seluruh armadanya berbasis kendaraan listrik pada 2030 bisa dicapai lebih cepat.
“Namun untuk mencapainya mungkin perlu kebijakan pemerintah yang suportif,” lanjutnya.
Gojek tercatat memiliki 2 juta mitra ojek motor maupun mobil pada 2021. Dua kendaraan tersebut menjadi pendukung mobilitas utama di Indonesia dan kebijakan kenaikan BBM subsidi belum lama ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada masyarakat.
Pandu meyakini dengan harga BBM yang meningkat, pemakaian kendaraan listrik akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Dia juga menyebutkan pemakaian kendaraan listrik bisa menjadi alternatif karena lebih murah.