Bisnis.com, JAKARTA – Ethereum memimpin pelemahan di pasar aset kripto pada perdagangan hari ini, Jumat (16/9/2022) setelah kemarin melakukan upgrade software yang dikenal dengan istilah the Merge. Analis menilai anjloknya harga Ethereum sebagai peristiwa sell the news.
Seperti diketahui, sell the news lazim terjadi di semua pasar keuangan. Istilah ini merujuk saat investor menjauh dari pasar ketika ada berita penting.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Jumat (15/9/2022) pada 11.00 WIB, harga Ether melemah 8,15 persen dalam 24 jam terakhir sehingga parkir di US$1.472,44. Sementara itu Bitcoin sebagai raja kripto turun 1,35 persen dalam periode sama ke posisi US$19.759,72.
Mengutip Bloomberg, ada penurunan reli sejak pertengahan Juni 2022 yang sebagian dipicu oleh optimisme tentang pembaruan Ethereum atau the Merge. Sistem anyar Ethereum ini diluncurkan dalam rangka memangkas penggunaan energi jaringan.
“Sekarang kegembiraan seputar the Merge selesai, dan pasar tidak memiliki katalis untuk Ethereum dalam jangka pendek. Wajar jika mengharapkan sedikit rotasi kembali ke dalam Bitcoin,” kata Martha Reyes, kepala penelitian di BeQuan.
Bitcoin telah turuh ke bawah level psikologis US$20.000. Koin yang lebih kecil seperti Cardano, Polygon dan Solana juga berada di bawah tekanan.
Baca Juga
Perubahan Ethereum membuatnya jauh lebih hemat energi dan membuka jalan untuk meningkatkan sistem blockchain Ether menjadi lebih cepat. Perpindahan ke apa yang disebut pendekatan proof-of-stake dari proof-of-work membutuhkan waktu bertahun-tahun dan tampaknya berjalan lancar, meskipun guncangan tetap mungkin terjadi.
“The Merge pasti sukses. Apa yang akan kita lihat dari waktu ke waktu adalah, apakah metriknya bertahan? Peralihan ke skema proof-of-stake benar-benar membuka tahap peningkatan berikutnya,” kata Preston Van Loon, salah satu pendiri Prysmatic Labs dan pengembang Ethereum kepada Bloomberg TV.