Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bintraco Dharma (CARS) Reli, Begini Kinerja dan Investor di Belakangnya

Penjualan mobil baru CARS menunjukan peningkatan jika dibandingkan tahun 2021 di mana hingga Agustus 2022 berhasil menjual 11.122 unit.
Presiden Direktur PT Bintraco Dharma Tbk Sebastianus Harno Budi (tengah) berbincang dengan Preskom Simon Harto Budi (kanan), dan Wakil Direktur Utama Benny Redjo Setyono, sebelum RUPST, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bintraco Dharma Tbk Sebastianus Harno Budi (tengah) berbincang dengan Preskom Simon Harto Budi (kanan), dan Wakil Direktur Utama Benny Redjo Setyono, sebelum RUPST, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Saham distributor mobil, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) kembali meroket pada penutupan perdagangan Selasa (13/9/2022). Emiten tersebut ternyata telah berbalik laba dan mencatatkan pertumbuhan penjualan.

Dalam dua hari perdagangan pekan ini, harga saham emiten berkode CARS ini melejit 12,61 persen atau 14 poin, dengan kenaikan signifikan pada perdagangan Selasa tumbuh 9,65 persen menjadi Rp125 per saham.

Sejak Juli 2022, saham CARS telah naik 150 poin dari angka stuck sebagai saham gocapan Rp50 per saham. Kapitalisasi pasarnya pun naik menjadi Rp1,88 triliun.

Investor Relations Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Yosef menjelaskan CARS mencatat kenaikan penjualan mobil baru juga hingga Agustus 2022.

"Penjualan mobil baru menunjukan peningkatan jika dibandingkan tahun 2021 di mana hingga Agustus 2022 berhasil menjual 11.122 unit atau 386 unit lebih banyak dari pencapaian tahun lalu," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (13/9/2022).

Per Agustus 2022, kontribusi penjualan terbesar masih di model MPV dengan kontribusi hingga 50 persen dibandingkan dengan 45 persen dari tahun sebelumnya. Adapun, target penjualan CARS hingga akhir tahun dapat melampaui 20.000 unit.

Pendapatan konsolidasian Semester I/2022 meningkat 23 persen menjadi Rp2,68 triliun dibandingkan dengan Rp 2 triliun pada laporan hingga Juni tahun 2021.

CARS membukukan laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52 miliar berbanding rugi bersih Rp105 miliar pada laporan hingga Juni tahun 2021. Hal ini menyebabkan laba per lembar saham dasar tercatat positif Rp3 dari minus Rp7.

CARS juga diisukan bakal kedatangan investor baru. Seperti diketahui, saat ini ada PT Trimegah Sekuritas Tbk. (TRIM) yang menggenggam sahamnya 17,85 persen. TRIM saat ini dikendalikan oleh kakak Menteri BUMN Erick Thohir, yakni Garibaldi 'Boy' Thohir.

Saat ini Trimegah telah beralih kepemilikan dengan pengendali terbesar adalah Garibaldi Thohir dan Pieter Tanuri yang pernah memiliki saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

"Perihal kedatangan pemegang saham baru melalui TRIM, perseroan hanya dapat menyatakan bahwa kami hingga hari ini sedang berproses dengan beberapa calon investor strategis dimana proses komunikasinya sendiri ada yang telah berlangsung sejak tahun lalu," jelasnya.

Di sisi lain, CARS juga pada 24 Juli 2022 lalu baru saja melakukan pergantian direksi dan komisaris. Menariknya, nama Darmawan Widjaja masuk sebagai Komisaris Independen CARS pada RUPSLB tersebut.

Darmawan merupakan seorang profesional yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) emiten suku cadang grup Triputra atau T.P Rachmat.

Dia memiliki pengalaman kerja sebagai Pengurus di berbagai perusahaan otomotif ternama di Indonesia di antaranya Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (2015-2022), Direktur Keuangan PT Toyota Astra Motor (2015-2020) dan PT Direktur Astra Otoparts Tbk (2008-2015).

CARS merupakan main dealer mobil Toyota wilayah Jawa Tengah dan DIY yang terkenal dengan Nasmoco. Toyota Nasmoco merupakan dealer terbesar dan banyak pembeli di Jawa Tengah dan DIY menggunakan jasa perusahaan pembiayaan.

"Perihal kinerja hingga akhir tahun, Perseroan optimis untuk dapat mencatatkan performa positif dari pencapaian tahun 2021 yang membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp428,6 miliar mengingat hingga Juni 2022 Perseroan telah mencatatkan laba bersih Rp52 miliar," kata Yosef.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper